Wujudkan Stabilitas ASEAN, DPR Dorong Diplomasi Parlemen

Rabu, 1 Februari 2023 20:30 WIB

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. Foto: Dok/Man

INFO NASIONAL – Saat ini sudah dua tahun krisis kemanusiaan terjadi di Myanmar dan menyebabkan lebih dari satu juta masyarakat minoritas Rohingya hidup dalam ketakutan, diskriminasi, dan penindasan. Oleh karena itu, diplomasi parlemen, menurut Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon begitu penting guna mewujudkan stabilitas di kawasan ASEAN.

"Tentunya kita tidak ingin melihat semakin banyak masyarakat sipil menjadi korban. Kita tidak boleh double standard dalam memandang krisis ini karena penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) bagi setiap individu adalah prinsip yang inklusif, tidak peduli ras, suku, pandangan politik, maupun agamanya," kata Fadli, Rabu 1 Februari 2023.

DPR RI, lanjut dia, akan terus mendorong berbagai upaya melalui diplomasi parlemen untuk mewujudkan stabilitas regional di kawasan dan mendorong demokrasi di Myanmar sehingga krisis kemanusiaan ini dapat segera diakhiri. Pernyataan ini dia ungkapkan mengingat saat ini Indonesia secara resmi telah menerima tongkat estafet Keketuaan ASEAN di tahun 2023, dan diikuti dengan Presidensi DPR RI pada organisasi Parlemen ASEAN yakni ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).

Dengan amanat ini, DPR berkomitmen untuk mendorong kerja sama regional dalam menjawab berbagai persoalan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di ASEAN, utamanya masalah implementasi Lima Poin Konsensus melalui pendekatan ASEAN, sebagai solusi atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Dia pun mendorong terwujudnya Lima Poin Konsensus agar segera diimplementasikan sesuai komitmen Junta Militer Myanmar.

Menurutnya tidak ada kemajuan signifikan dari pelaksanaan Lima Poin Konsensus. Maka, pada Sidang Umum AIPA ke-43 pada November 2022 lalu di Kamboja, DPR RI kembali mengusulkan emergency item mengenai pelaksanaan Lima Poin Konsensus yang memang secara konsisten telah didorong oleh DPR RI selama lima tahun berturut-turut dalam Sidang-sidang Umum AIPA sebelumnya.

Advertising
Advertising

Dan memasuki tanggal satu Februari 2023 menjadi penanda dua tahun terjadinya kudeta militer di Myanmar yang telah menewaskan lebih dari 2.000 masyarakat sipil, yang 165 diantaranya merupakan anak-anak, menahan lebih dari 1.600 masyarakat sipil yang dianggap musuh politik rezim Junta militer.

Kejadian paling parah adalah lebih dari satu juta masyarakat minoritas Rohingya harus menjadi pengungsi internal (internally displaced person) maupun pencari suaka melalui jalur laut yang tak jarang menyebabkan mereka harus kehilangan nyawa akibat kehabisan bahan pangan, cuaca buruk, dan tantangan lain, sebagaimana yang terjadi saat 184 imigran Rohingya terdampar di Aceh Besar pada Januari 2023 lalu.

Krisis demokrasi di Myanmar merupakan pangkal terjadinya berbagai situasi kemanusiaan yang semakin memprihatinkan setiap harinya. Diskriminasi yang terus dilakukan atas dasar perbedaan pandangan politik, suku, ras, dan agama menjadi konsekuensi buruk atas ketidakstabilan internal ini. Hal ini mempengaruhi stabilitas kawasan regional yang diharapkan mampu menjadi Epicentrum of Growth sebagaimana disuarakan oleh Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023. Maka, mendorong terwujudnya Lima Poin Konsensus menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk mengakhiri berbagai situasi krisis di Myanmar ini.

Berita terkait

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

16 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

21 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

21 jam lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

22 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

1 hari lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

1 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya