Soal Reshuffle Kabinet, PPP: Indikasinya Cukup Kuat

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Febriyan

Rabu, 25 Januari 2023 09:11 WIB

Presiden Joko Widodo (berdiri) didampingi Wapres Ma'ruf Amin (keempat kanan) mengumumkan enam orang calon menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020. Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet untuk pertama kalinya selama 14 bulan pemerintahan periode kedua. ANTARA FOTO/Setpres/Laily Rachev/handout

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyatakan melihat indikasi kuat akan terjadinya kocok ulang menteri alias reshuffle kabinet. Kendati demikian, ia mengaku tidak tahu-menahu menteri mana saja yang akan diganti oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

“Iya bakal ada reshuffle lagi. Itu informasinya memang indikasinya cukup kuat dan siapa saja itu, kita nggah tahu,” kata Achmad di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023.

Jokowi disebut telah bertemu sejumlah ketua umum partai dalam beberapa hari terakhir

Menurut dia, kocok ulang menteri merupakan hak prerogatif Jokowi. Jika reshuffle hendak ditunaikan, kata dia, Jokowi akan bertemu dan berdiskusi dengan Ketua Umum partai koalisi pendukung pemerintah. Dia menyebut Jokowi beberapa kali sudah bertemu dengan Ketua Umum partai dan bisa jadi membahas isu reshuffle.

“Beberapa kali dalam beberapa hari ketum partai bertemu Presiden, toh. Ya bisa jadi dibahas juga di situ. Kalau kita dengar informasi, ya ada informasinya bahwa akan ada reshuffle. Tapi kapannya hanya Presiden yang tahu,” ujarnya.

Dua menteri dari NasDem jadi sasaran reshuffle kabinet

Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju mencuat kembali setelah Partai NasDem mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies Baswedan untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Oktober lalu.

Advertising
Advertising

Sejumlah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merespon deklarasi tersebut dengan mendesak agar NasDem keluar dari koalisi pendukung pemerintah. Mereka menilai NasDem telah mendukung Anies yang disebut sebagai antitesa dari Presiden Jokowi.

Belakangan, para politikus partai banteng mendesak Jokowi untuk mencopot dua dari tiga menteri Partai NasDem, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Hanya Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate saja yang tak diterpa isu pencopotan.

Selanjutnya, NasDem sebut reshuffle sudah bukan kabar angin

<!--more-->

Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum Partai NasDem Effendy Choirie menyatakan kabar kocok ulang menteri bukan kabar angin belaka. Menurut dia, isu reshuffle ini juga sudah santer terdengar di internal NasDem.

“Di NasDem kabar itu bukan bukan kabar angin, tapi kabar beneran. Tapi kami sudah siap,” kata Gus Choi saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 7 Januari 2023.

Effendy mengatakan partainya siap jika menterinya direshuffle. Menurut dia, NasDem sudah memikirkan risiko maupun cost and benefit (biaya dan keuntungan) kala mengambil keputusan mengusung Anies Baswedan.

Gus Choi, sapaannya, mengingatkan bahwa NasDem sebagai partai pendukung Jokowi juga punya hak. Dia menjelaskan, Presiden hendaknya berkonsultasi maupun menginformasikan kepada Ketua Umum Surya Paloh sebelum memutuskan untuk mengganti menteri NasDem.

“NasDem itu pendukung setia Pak Jokowi sejak 2014. Reshuffle sekarang itu apakah sudah menghormati hak NasDem sebagai pengusung? Misalnya Pak Surya diajak konsultasi, ditanya, diberitahu, itu yang saya tidak tahu,” kata dia.

Effendy memahami bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa untuk menjadi Presiden ada sejumlah partai pendukung yang mengusung di belakangnya.

“Jadi Presiden tidak ujug-ujug, tidak tiba-tiba. Itu didukung oleh sekian partai untuk memenuhi ambang batas Presiden. Karena itu ketika mau mengganti mestinya tetap konsultasi dengan pendukungnya atau pimpinan partai politiknya,” kata dia.

Presiden Jokowi sendiri tak menampik rencana reshuffle kabinet yang akan dia lakukan. Jokowi berkali-kali menyatakan akan mengganti sejumlah menterinya namun tak menjelaskan kapan hal itu akan dilakukan. Eks Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu juga tak memastikan apakah dia hanya akan mengganti menteri dari Partai NasDem saja atau tidak.

Berita terkait

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

5 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

6 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

7 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

7 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

7 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

8 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

10 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

10 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

10 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya