BPS Catat Satu dari 34 Pemuda Indonesia Lakukan Rawat Inap Sepanjang 2022

Jumat, 6 Januari 2023 16:37 WIB

Seorang dokter mengecek kesehatan pasien yang sedang menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di ruang rawat inap Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta, 8 Februari 2016. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding akhir Januari 2016 lalu yang mencapai 87 pasien. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2022 tercatat 2,93 persen pemuda Indonesia telah dirawat inap. Data tersebut sesuai catatan yang ditulis Badan Pusat Statistik (BPS) di Statistik Pemuda Indonesia 2022. Angka 2,93 persen tersebut dapat diartikan 1 dari 34 pemuda di Indonesia jalani rawat inap sepanjang 2022.

Dalam Statistik Pemuda Indonesia yang dirilis BPS, pemuda disebut sebagai warga Indonesia yang berusia 16 hingga 30 tahun.

Disarikan dari Statistik Pemuda Indonesia 2022, jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, persentase pemuda perempuan yang pernah dirawat inap jumlahnya hampir lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan pemuda laki-laki (4,93 persen berbanding 1,02 persen).

Baca: Prosedur Pemasangan Ring Jantung Berapa Prakiraan Biayanya

Kondisi biologis sistem reproduksi yang hanya berlaku untuk perempuan, perbedaan persepsi kesehatan dan pelaporan gejala penyakit, atau lebih tingginya kecenderungan perempuan untuk mencari bantuan terkait pencegahan dan pengobatan penyakit menjadi beberapa penyebab tingginya persentase tersebut.

Advertising
Advertising

Pemuda yang dikelola dengan baik tentunya dapat menjadi modal pembangunan kemajuan bangsa. Maka kehidupan pemuda berpengaruh penting dalam sebuah bangsa.

Tercatat keluhan kesehatan yang dialami pemuda Indonesia meningkat seputar gaya hidup, sementara angka kesakitan menurun walau besarannya masih lebih tinggi ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Untuk urusan rawat inap, masih banyak pula pemuda yang menggunakan uang pribadi untuk pembayaran. Sebanyak 25,81 persen pemuda yang rawat inap tidak menggunakan jaminan kesehatan dan untuk berobat jalan sebesar 61,17 persen.

Persentase tertinggi pemuda yang tidak menggunakan jaminan kesehatan ketika rawat inap maupun rawat jalan justru berasal dari rumah tangga pemuda dengan tingkat pengeluaran terendah yang menggambarkan kondisi sosial buruk. Sebanyak 27 persen pemuda dari rumah tangga dengan pengeluaran terendah tidak menggunakan jaminan kesehatan ketika rawat inap.

Padahal kegunaan BPJS dan asuransi kesehatan lain sangat penting. Apalagi BPJS dapat menanggung hampir seluruh penyakit, dan tidak mengenal istilah pre-existing condition.

Asuransi kesehatan swasta juga dapat memberikan fleksibilitas untuk berobat. Terutama bila membutuhkan penanganan medis dengan cepat. Berapapun penghasilan tak ada salahnya menyisihkan sedikit untuk membayar premi asuransi kesehatan demi kenyamanan berobat.

ANNISA FIRDAUSI

Baca juga: Penjelasan BPS Mengenai Pendataan Awal Regsosek 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

5 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

13 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

15 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

15 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya