Berkaca Bencana Alam Sepanjang 2022, Akademisi Geologi Unpad: Kemampuan Mitigasi Bencana Perlu Ditingkatkan

Sabtu, 31 Desember 2022 17:39 WIB

Warga melihat Gunung Semeru yang mengeluarkan material vulkanis dari Desa Sumberwuluh,Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 15 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang tahun 2022, Indonesia tak lepas dari berbagai bencana alam. "Sebagai negara yang sering menjadi langganan bencana alam, upaya mitigasi di Indonesia masih tergolong rendah," kata Mohammad Sapari Dwi Hadian, akademisi Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran (Unpad). Tidak semua masyarakat di seluruh daerah nusantara paham dengan apa yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada situasi bencana.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan sebagai upaya persiapan dan pengurangan dampak jika terjadi bencana menurut Mohammad Sapari Dwi Hadian manajer riset dan inovasi di Fakultas Teknik Geologi Unpad kepada Tempo.co.

1. Mengenali tipe wilayah dan waktu rawan

Dalam wawancara Kamis, 29 Desember 2022, Sapari menyebutkan bahwa mengetahui karakteristik wilayah tempat tinggal beserta ancaman bencananya sangat penting untuk dilakukan. “Misalnya di Bandung, tipe bencana apa saja sih yang akan terjadi? Kita harus paham seperti itu,” kata dia.

Selain wilayah, waktu rawan bencana seperti akhir tahun saat cuaca ekstrem mulai melanda Indonesia juga perlu diwaspadai. Jika sudah bisa mengenali wilayah dan potensi bencananya, maka antisipasi mitigasi dan penanganan pasca bencana pun dapat lebih mudah dilakukan.

Advertising
Advertising

2. Penetapan aturan tentang karakteristik bangunan

Menurut Manajer Riset dan Inovasi FTG Unpad tersebut, mendirikan bangunan yang kuat adalah salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi bahaya akibat bencana. Ketika terjadi bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir bandang, dan lainnya, bangunan yang tidak kokoh akan runtuh da nada kemungkinan menimpa korban.

“Perlu digarisbawahi bahwa earthquake doesn't kill people, faulty buildings do. Jadi intinya gempa bumi itu tidak akan membunuh. Tapi yang akan membunuh itu adalah bangunan yang rubuh,” ujar Sapari.

Untuk mengurangi efek buruk yang mungkin ditimbulkan, maka diperlukan ketetapan mengenai karakteristik bangunan yang saklek, setidaknya dalam peraturan lokal daerah.

3. Simulasi bencana

Meskipun telah ada pendidikan siaga bencana sejak lama, tetapi belum ada yang mewajibkan kegiatan simulasi bencana. Sapari berharap sosialisasi kebencanaan tidak hanya berbentuk imbauan, tetapi juga simulasi.

“Misalnya sekolah wajib melakukan simulasi. Yang ada sekarang hanya imbauan saja, hanya dari surat edaran menteri atau pejabat lainnya. Mungkin di beberapa tempat (simulasi kebencanaan) sudah dilakukan, tapi belum menyeluruh di seluruh Indonesia,” tuturnya.

4. Peta mitigasi

Melihat gempa Cianjur pada akhir November lalu, Sapari berharap Indonesia memiliki peta sebaran bencana yang terjadi dari tahun ke tahun di seluruh daerah. Hal ini ditujukan agar kewaspadaan terhadap bencana dan upaya mitigasi bisa disiapkan dengan baik.

“Perlu adanya peta mitigasi yang dibutuhkan apabila terjadi bencana. (jika terjadi suatu bencana) SOP apa sih yang perlu dilakukan?”

Selain itu, diperlukan juga peta mengenai daerah mana saja yang berpotensi terjadi suatu bencana, lalu bagaimana cara dan jalur evakuasi korban serta regu penyelamat.

5. Peninggalan bencana sebagai pembelajaran

Adanya peninggalan seperti Museum Gunung Api Merapi menurut Sapari sangatlah diperlukan. Selain untuk mengenang kejadian bencana, peninggalan ini juga dapat dijadikan sumber pembelajaran tentang apa saja yang terjadi saat bencana, bagaimana dampaknya, serta upaya yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada kejadian serupa.

Menurut Sapari, gempa di Cianjur serta bencana-bencana lainnya juga perlu dibuat yang serupa dengan museum, tidak perlu museum, cukup sesuatu yang dapat mengingatkan dan memberi pelajaran.

6. Penggalakkan mitigasi bencana

Aturan dan upaya mitigasi bencana yang sudah ada perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Jika mitigasi dapat diajarkan dengan baik, maka ini akan berdampak pada kebijakan yang lebih produktif terhadap kegiatan mitigasi bencana.

7. Implementasi Mitigasi

Menurut Sapari, mitigasi bencana harus diimplementasikan secara program dan kegiatan masyarakat sehari-hari. “Masyarakat harus dibiasakan dengan mitigasi bencana, contohnya adalah hidup teratur dan terukur seperti mengenakan pakaian yang safety saat bekerja,” ujar Sapari.

Implementasi ini kemudian dapat dijadikan bagian dari gaya hidup dan perilaku, sehingga pencegahan dan pengurangan bahaya akan lebih baik.

Unpad, menurut Sapari telah mengadakan upaya sosialisasi mengenai mitigasi bencana, baik secara langsung maupun tidak langsung. Upaya secara langsung dilakukan dengan kegiatan seperti melakukan pendekatan kepada stakeholder pemerintah daerah melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah diadakan di sekitar lokasi yang pernah terjadi bencana seperti Sukabumi, Ciamis, dan Pangandaran.

Sedangkan upaya tidak langsung yang telah dilakukan akademisi dan mahasiswa Unpad antara lain melakukan riset kebencanaan dan mempublikasikannya, kuliah lapangan, membuat literatur digital, serta sosialisasi melalui media sosial.

PUTRI SAFIRA PITALOKA

Baca juga: Ahli Geomorfologi UGM: Perhatikan Potensi Bencana Akhir Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

2 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

3 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

3 jam lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

6 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

17 jam lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

Biaya UKT bagi mahasiswa baru hasil Seleksi Mandiri Unpad maksimal Rp 30 juta per semester. Iuran masuknya bisa mencapai Rp 195 juta.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

1 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

1 hari lalu

Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

Unpad membuka pendaftaran Seleksi Mandiri atau SMUP untuk program S1 dan D4 mulai Senin, 29 April 2024. Ada juga jalur baru kerja sama.

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

1 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

2 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya