Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak: 4 Pekerja Tewas, 9 Luka dan 6 Masih Terjebak

Jumat, 9 Desember 2022 14:58 WIB

Dedi Prasetyo selaku Kepala Divisi Humas Polri mengadakan Konferensi pers terkait saksi dan tersangka dalam tragedi Kanjuruhan di Jakarta, Senin, 24 Oktober 2022. Enam tersangka tersebut yakni Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS, dan Kasat Samapta Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Bambang Sidik Achmadi.TEMPO/Magang/Aqsa Hamka

TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang dilaporkan meninggal dunia setelah lubang tambang batu bara milik PT NAL yang terletak di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, diduga meledak Jumat pagi, 9 Desember 2022.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Kepolisian Resor Sawahlunto dan Kepolisian Daerah Sumatra Barat masih mendalami kejadian ini. Ia menyebutkan Kapolres Sawahlunto Ajun Komisaris Besar Polisi Purwanto Hari Subekti langsung mendatangi lokasi kecelakaan tambang IUP PT NAL untuk meninjau lokasi. Wakil Kapolda Brigadir Jenderal Edi Mardianto pun turut ke TKP menggantikan Kapolda Irjen Suharyono yang masih perjalanan kunjungan Polres di 50 kota.

“Terdapat 15 orang dari pekerja lubang dalam. Yang berhasil keluar dari dalam lubang sembilan orang dengan rincian lima luka-luka, empat meninggal. Sementara enam lainnya masih proses evakuasi,” kata Dedi Prasetyo dalam keterangan resmi, Jumat, 9 Desember 2022.

Kejadian ini bermula sekitar pukul 09.00 WIB ketika para pekerja lubang memulai aktivitas penambangan oleh (Kepala Teknik Tambang) KTT PT NAL atas nana Dian Firdaus. Namun lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil dari dalam lubang tambang. Pada saat letupan terjadi beberapa pekerja sudah ada yang masuk kedalam lubang.

“Selanjutnya KTT memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang,” ujar Dedi menjelaskan kronologis.

Advertising
Advertising

Saat berita ini ditulis, tim rescue masih berupaya menyelamatkan enam orang yang terjebak di lubang dengan kedalaman 200 meter. Tim penyelamat belum mengetahui kondisi pekerja yang terjebak. Diketahui kondisi lubang terdapat kandungan gas metan dan beberapa reruntuhan akibat dari letupan kecil lubang tambang.

Kepolisian sudah mengamankan TKP dan mengumpulkan sejumlah keterangan dan data ihwal kecelakaan. Para korban juga telah dilarikan ke rumah sakit. Perihal penyebab letupan, Dedi mengatakan pihaknya masih mendalaminya.

“Ledakan itu masih didalami oleh Polres dan Polda Sumbar yang turun untum mem-backup proses penyelidikan. Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban di lubang tambang batu bara dahulu,” kata Dedi.

Baca: Kejagung Belum Terima SPDP Ismail Bolong

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

7 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

10 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

22 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya