Pascaledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, Camat Sebut Warga Trauma
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Eko Ari Wibowo
Kamis, 8 Desember 2022 16:40 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Camat Astanaanyar Kota Bandung Syukur Sabar mengatakan, sejumlah warga dan aparat kelurahan yang berada di sekitar lokasi kejadian saat bom bunuh diri Polsek Astanaanyar mengalami trauma.
“Informasi dari Kapolsek, hari ini Polda akan menghadirkan juga tim trauma healing untuk warga masyarakat yang ada di sekitar sini,” kata Syukur, dalam keterangannya, Kamis, 8 Desember 2022.
Ia mengatakan, tim trauma healing diterjunkan untuk membantu menangani trauma warga dan aparat wilayah. Tim trauma healing bantuan Polrestasbes Bandung dan Polda Jawa Barat mengumpulkan warga di di Masjid Hidayatul Iman yang berada di dekat lokasi kejadian bom untuk penanganan trauma.
“Psikolog akan hadir membantu untuk menghilangkan ketakutan atau trauma,” kata dia.
Syukur mengatakan, sejumlah petugas Kelurahan Nyengseret yang lokasinya bersebelahan dengan Polsek Astanaanyar ada yang mengeluhkan telinganya berdengung.
"Lewat Kadinkes, kita minta bantuan dokter THT melalui Kepala RSUD Ujungberung karena ada aparat wilayah yang telinganya masih mendengung pascabom kemarin,” kata dia.
Untuk aktivitas pelayanan warga yang biasanya mengakses dari Jalan Astanaanyar kini ditutup sementara dan aksesnya dipindahkan ke bagian belakang kantor kelurahan. Aktivitas pelayanan diklaim Syukur sudah berjalna seperti biasa.
“Pelayanan tidak kita tutup hari ini. Pelayanan dipindah ke ruangan depan kantor camat dan ruang tunggunya dipindah ke halaman belakang,” kata Syukur.
Syukur mengatakan, Jalan Astanaanyar kini sudah dibuka. Kendati sebagian area terutama di sekitar Polsek Astanaanyar masih dipasangi garis polisi. “Meski kami pun tidak tahu ini sampai kapan. Ini juga agar tidak terjadi lalu lalang orang di bagian depan yang bersebelahan dengan Polsek,” kata dia
Ia menyebut satu orang warga yang sempat ikut dilarikan ke rumah sakit bersama petugas polsek saat serangan bom bunuh diri sudah dipulang ke rumahnya. Kendati kondisinya masih belum sembuh total.
“Ada satu warga juga yang jadi korban ya. Bu Nur warga RT 02, RW 04. Katanya masih demam, mudah-mudahan bisa cepat pulih. Sudah pulang kemarin sore di rumah,” kata Syukur.
Sebagian besar toko masih belum buka
Jalan Astanaanyar dilaporkan sudah kembali normal. Namun sebagian besar pertokoan yang ada di sepanjang jalan tersebut masih tutup. Ada juga yang membuka toko dengan satu pintu saja.
Toko Mainan Yadi Toys, toko yang berada di seberang kantor Polsek Astanaanyar termasuk yang sudah buka. Mamah Kia, pemilik toko mengaku belum berani mengeluarkan barang dagangannya di depan toko. “Barang-barangnya belum berani saya keluarkan ke depan, masih di dalam saja,” kata dia.
Selanjutnya: atap plafon rusak...
<!--more-->
Kia mengatakan, tidak ada imbauan dari polisi untuk menutup toko yang berada di sekitar lokasi Polsek Astanaanyar. “Tidak ada imbauan tutup. Tapi memang toko-toko sebagian ada yang baru buka satu pintu, ada yang belum buka juga, ada yang sudah buka full. Beda-beda,” kata dia.
Kia mengaku saat bom meledak di Polsek Astananyar pada Rabu, 7 Desember 2022, dirinya sedang berada di dalam toko. Dia mendengar suara ledakan besar dan mencium bau asap yang menyengat.
“Saya kira itu suara ban meledak, tapi kok keluar asap. Baunya sampai sini kayak bau petasan. Saya kira sedang ada peragaan apa di Polsek. Ternyata polisi pada loncat berlarian teriak ‘Bom, Bom’," kata dia.
Kia mengaku suara ledakan terdengar kencang. Puing kecil dari langit-langit di dalam tokonya jatuh. “Ini (langit-langit) sampai berceceran. Seumur-umur saya tidak pernah dengar suara seperti itu,” kata dia.
Setelah kejadian tersebut dia sempa tidak diperbolehkan pulang oleh polisi yang sedang berjaga saat itu. Saat bom kedua yang ditemukan polisi di Polsek Astananyar hendak diledakkan baru dia diperbolehkan pulang.
AHMAD FIKRI
Baca: Eks Napiter Sebut Pelaku Bom Polsek Astana Anyar saat di Lapas Tolak Program Deradikalisasi