6 Fokus Jokowi untuk APBN 2023, dari Penguatan SDM hingga Infrastruktur

Editor

Amirullah

Kamis, 1 Desember 2022 12:38 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri ESDM Arifin Tasrif tiba untuk mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pemerintah memfokuskan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2023 untuk enam hal. Adapun besaran APBN tahun depan sebesar Rp3.061,2 triliun; dengan defisit Rp598,2 triliun atau 2,84 persen.

"APBN harus mampu mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi nasional dan menjaga reformasi struktural. Untuk itu, APBN 2023 difokuskan pada enam kebijakan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat,Kamis, 1 Desember 2022.

Fokus pertama, Jokowi menginginkan APBN digunakan untuk penguatan kualitas SDM, kedua untuk akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial agar data terpadu kesejahteraan sosial dapat diperbaiki melalui registrasi sosial ekonomi.

Ketiga, Jokowi memerintahkan APBN 2023 digunakan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Keempat, fokus untuk pembangunan infrastruktur agar menumbuhkan sentra ekonomi baru termasuk di dalamnya adalah Ibu Kota Nusantara.

Kelima, APBN 2023 digunakan untuk revitalisasi industri agar hilirisasi industri dapat segera terjadi. Keenam, Jokowi menginginkan APBN untuk pemantapan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi.

Advertising
Advertising

Baca juga: Jokowi Kutip Pernyataan Bos IMF: Di Tengah Dunia yang Gelap, RI Adalah Titik Terang

"Fokus kebijakan tersebut membutuhkan pengawalan yang ketat di lapangan. Saya minta kepada seluruh kementerian, kepala lembaga, dan juga pemerintah daerah mengendalikan secara detail belanja-belanja yang ada," kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan alokasi APBN 2023 itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.246,5 triliun rupiah dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.

"Belanja pendidikan dan kesehatan menjadi belanja yang tetap memiliki alokasi terbesar di dalam rangka membangun SDM unggul dan produktif, dalam hal ini akan mencapai Rp612,2 triliun," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan di dana Rp612,2 triliun itu bakal dibagi dalam beberapa pos. Pertama belanja pemerintah pusat untuk pendidikan sebesar Rp237,1 triliun, transfer ke daerah untuk pendidikan 305,6 triliun, dan pembiayaan untuk pendidikan sebesar Rp69,5 triliun.

Sementara untuk kesehatan dianggarkan Rp178,7 triliun. Sri Mulyani mengatakan belanja di bidang kesehatan telah menjadi prioritas pemerintah selama 3 tahun ke belakang karena pandemi Covid-19.

Alokasi APBN 2023 terbesar selanjutnya dianggarkan untuk perlindungan sosial sebesar Rp476 triliun, infrastruktur Rp392,1 triliun, ketahanan energi Rp341,3 triliun, keamanan Rp316,9 triliun, dan paling kecil ketahanan pangan menjadi yang paling kecil dengan anggaran Rp104,2 triliun.

Sri Mulyani mengatakan dana perlindungan sosial mendapat porsi cukup besar karena bakal menjadi shock absorber di masyarakat akibat kenaikan harga barang di tahun 2023. Meski ada antisipasi kenaikan harga, Sri Mulyani menyebut pemerintah tetap bakal menggenjot proyek pembangunan di tahun 2023.

Oleh karena itu, infrastruktur menjadi bidang ketiga yang mendapatkan alokasi APBN terbesar tahun depan.

"Infrastruktur diarahkan kepada penyelesaian proyek-proyek strategis nasional termasuk IKN dan penguatan hilirisasi dari industri yang membutuhkan dukungan infrastruktur mencapai tingkat belanja Rp392,1 triliun," kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan pada tahun depan pendapatan negara diperkirakan hanya sebesar Rp2.463 triliun. Hal ini membuat defisit pada APBN sebesar Rp598,2 triliun atau 2,84 persen.

Baca: Jokowi Cerita Semua Pemimpin Negara G20 Khawatirkan Resesi: Rambutnya Tambah Putih

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

14 menit lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

32 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

2 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

5 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

7 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

7 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

10 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

10 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

11 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya