Wamenkumham Enggan Tanggapi Tindakan Represi Aparat terhadap Massa Aksi Tolak RKUHP

Senin, 28 November 2022 19:15 WIB

Polisi membubarkan aktivis yang membentangkan spanduk saat aksi jalan pagi bersama tolak RKUHP dalam Car Free Day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 27 Noveber 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej enggan berkomentar ihwal tindakan represi aparat terhadap massa aksi yang menolak pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Sebelumnya koalisi masyarakat sipil menggelar aksi jalan santai bersamaan dengan car free day pada Minggu, 27 November 2022, di Bundaran HI, Jakarta. Namun mereka mendapat perlakuan kasar dari aparat. "Saya tidak menanggapi soal represi ya," kata Edward di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 28 November 2022.

Dalam aksi jalan santai tersebut, massa aksi menyuarakan penolakannya terhadap RKUHP yang selangkah lagi disahkan jadi undang-undang. Menurut mereka, RKUHP masih memuat sejumlah pasal bermasalah.

Edward menilai aksi unjuk rasa merupakan bagian dari demokrasi. “Ya itu kan bagian dari demokrasi, didengarkan saja,” kata dia. Toh jika masyarakat protes, Edward mengatakan pintu gugatan melalui Mahkamah Konstitusi terbuka lebar. “Boleh (menggugat), silakan ke MK. Kami sangat siap."

Baca Juga: Demo Tolak RKUHP di CFD Dibubarkan Polisi, LBH Jakarta: Apalagi Kalau Sah

Sebelumnya, aksi jalan santai menolak pengesahan RKUHP oleh Koalisi Masyarakat Sipil diwarnai dengan upaya penghentian paksa oleh aparat. Koordinator lapangan acara jalan santai, Belgis Habiba, menyayangkan upaya penghentian paksa dari aparat tersebut.

Belgis mengatakan penghentian paksa aksi jalan santai kemarin sejatinya merupakan gambaran kecil ihwal apa yang terjadi jika RKUHP disahkan. Ia menyebut aparat bisa semakin menjadi-jadi membubarkan aksi bila RKUHP disahkan karena seolah mendapat legitimasi hukum.

"Ada salah satu pasal mengenai unjuk rasa yang harus izin, kita ingin menuntut hak melalui aksi, eh malah kita dipenjara. Belum lagi soal pasal penghinaan lembaga negara dan pemerintah, ini juga akan dipenjara," kata dia, Minggu, 27 November 2022.

Aktivis Greenpeace tersebut juga menceritakan bagaimana awal mula ketegangan antara peserta aksi dengan aparat kepolisian. Belgis berkata saat peserta aksi membentangkan spanduk-spanduk penolakan di depan tugu Selamat Datang, mereka diminta untuk membubarkan aksi dan menyuruh berpindah ke tempat lain. "Lalu saat kami turuti dan berjalan pelan menjauh dari tugu Selamat Datang, kami masih dimarahi dan dibentak," ujar Belgis saat dihubungi oleh Tempo.

Tidak sampai di situ, Belgis menjelaskan aparat berupaya mengambil spanduk-spanduk yang dibawa oleh peserta aksi. Ia menjelaskan aparat tersebut menyebut aksi yang dilakukan Koalisi Masyarakat Sipil tersebut tidak memiliki izin. "Alasan dari aparat CFD bukan ruang untuk berekspresi. Tapi di saat yang sama kami lihat banyak aksi dan kampanye lain yang serupa," ujar juru kampanye kehutanan Greenpeace tersebut.

IMA DINI SHAFIRA | MIRZA BAGASKARA

Baca Juga: Bagaimana RKUHP Mengancam Kebebasan Pers

Berita terkait

Greenpeace Luncurkan Seri Buku Anak tentang Krisis Iklim

6 hari lalu

Greenpeace Luncurkan Seri Buku Anak tentang Krisis Iklim

Lewat buku ini, Greenpeace ingin membuat bacaan pengantar tentang hutan, masyarakat adat, hingga pelindungan ekologi yang mudah dimengerti anak-anak.

Baca Selengkapnya

Polisi Bubarkan Unjuk Rasa BEM Nusantara yang Tuntut Pemerintahan Prabowo

7 hari lalu

Polisi Bubarkan Unjuk Rasa BEM Nusantara yang Tuntut Pemerintahan Prabowo

Seratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta yang tergabung dalam BEM Nusantara menuntut jalannya pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Soroti Mandeknya Pembahasan Dana dalam Perundingan Keanekaragaman Hayati COP16

7 hari lalu

Greenpeace Soroti Mandeknya Pembahasan Dana dalam Perundingan Keanekaragaman Hayati COP16

Greenpeace mengatakan beberapa hari COP16 berlalu tanpa pemenuhan komitmen yang menghilangkan kesempatan untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Eddy Hiariej Pernah Berurusan dengan Hukum, Prabowo Menunjuknya Jadi Wakil Menteri Hukum

12 hari lalu

Eddy Hiariej Pernah Berurusan dengan Hukum, Prabowo Menunjuknya Jadi Wakil Menteri Hukum

Eddy Hiariej ditetapkan tersangka KPK atas dugaan suap dan gratifikasi, maju praperadilan dan bebas. Kini, Prabowo menunjuk jadi Wakil Menteri Hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Ogah Beberkan Alasan Sprindik Baru Eddy Hiariej Tak Kunjung Terbit

12 hari lalu

KPK Ogah Beberkan Alasan Sprindik Baru Eddy Hiariej Tak Kunjung Terbit

KPK menduga Eddy Hiariej terima suap senilai Rp 8 miliar yang diberikan Helmut Hermawan melalui dua asisten

Baca Selengkapnya

Seruan Greenpeace ke Delegasi Negara-negara di COP16 Biodiversitas: Penundaan Tak Dapat Diterima

13 hari lalu

Seruan Greenpeace ke Delegasi Negara-negara di COP16 Biodiversitas: Penundaan Tak Dapat Diterima

Greenpeace berharap pada COP16 Biodiversitas bakal melahirkan komitmen untuk menyediakan pendanaan US$ 20 miliar pada 2025.

Baca Selengkapnya

Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

14 hari lalu

Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

COP16 akan menjadi COP Keanekaragaman Hayati pertama sejak diadopsinya Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global.

Baca Selengkapnya

Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

14 hari lalu

Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

Greenpeace Indonesia menilai pidato perdana Prabowo tidak menyinggung soal lingkungan hidup dan krisis iklim, yang seharusnya menjadi isu penting pemimpin negara saat ini.

Baca Selengkapnya

Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

15 hari lalu

Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

Greenpeace menampilkan atraksi video berisi seruan untuk kritis terhadap pemerintahan Prabowo - Gibran

Baca Selengkapnya

Pelantikan Prabowo-Gibran, CFD di Jakarta Ditiadakan

16 hari lalu

Pelantikan Prabowo-Gibran, CFD di Jakarta Ditiadakan

Tidak ada kegiatan car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Jakarta saat pelantikan Prabowo-Gibran besok

Baca Selengkapnya