Politikus PDIP Anggap Permintaan Relawan Jokowi Menjerumuskan Presiden

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Amirullah

Senin, 28 November 2022 13:05 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 26 November 2022. Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Said Abdullah menanggapi video percakapan antara relawan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang tersebar. Dalam video tersebut, relawan meminta pihak yang menyerang pemerintah dijerat hukum.

Said meminta para relawan untuk tidak mendorong Jokowi ke tempat yang tidak semestinya. Menurut dia, tugas seorang Presiden adalah merawat NKRI dan menjaga persatuan, alih-alih memecah belah.

“Kalau ada perbedaan, ada kritik terhadap Presiden, selagi kritiknya proporsional, tidak menghina Presiden, itu harus diterima,” kata Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 28 November 2022.

Menurut dia, relawan tidak bisa serta-merta meminta Jokowi untuk mengkriminalisasi orang yang melontarkan kritik. Dia menilai ajakan relawan ini malah menjerumuskan Jokowi. “Maka sebenarnya kalau itu dilakukan, akan menjerumuskan Bapak Presiden kita,” ujarnya.

Kendati tidak ada arahan khusus dari partai mengenai pernyataan relawan ini, namun Said menilai hal tersebut menakutkan. Alih-alih disebut relawan Jokowi, Said menilai relawan tersebut menjerumuskan Jokowi.

Advertising
Advertising

“Kalau ada relawan seperti itu namanya bukan Pro Jokowi, tapi itu relawan yang akan menjerumuskan Bapak Presiden kita. Tidak boleh, berbeda itu biasa. Bapak Presiden dikritik biasa, kalau ada yang over sampai menghina kan ada hukum tidak perlu didorong relawan,” kata dia.

Baca juga: Sambutan Jokowi di Acara Nusantara Bersatu: Pilih Capres yang Berambut Putih dan Banyak Kerutan Wajah

Sebelumnya, sebuah video tersebar yang menunjukkan percakapan antara Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani Jokowi. Pertemuan terjadi di tengah pertemuan relawan Jokowi yang bertajuk Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu lalu, 26 November 2022.

Dalam video tersebut Benny tampak menyampaikan beberapa aspirasi ke Jokowi, salah satunya soal tindakan yang harus diambil ke pihak yang disebutnya sebagai lawan. Jokowi tampak lebih banyak menyimak usulan yang diutarakan Benny.

"Kita ini pemenang pak, Pilpres (Pemilu Presiden), kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," ujar Benny kepada Jokowi, dalam video yang diterima Tempo pada Senin, 27 November 2022. Untuk itu, Benny menyarankan agar dilakukan amplikasi atau menyebarkan lagi informasi seputar program dan keberhasilan pemerintah.

Kepada Jokowi, Benny mengaku gemes alias geregetan untuk melakukan perlawanan. "Kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak. Kalau bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus," kata dia. "Penegakan hukum bagaimana?" tanya Jokowi.

Benny lalu mencontohkan pihak-pihak yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, mengadu domba, menghasut, dan yang menyebarkan kebencian. "Semua bisa dijerat dengan hukum," ujarnya.

Penegakan hukum inilah, kata Benny, yang harus dilakukan oleh pemerintah. "Karena ketika tidak, kami hilang kesabaran, yasudah kami lawan mereka di lapangan misalnya," ujar Benny yang masih tercatat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Hanura, per Agustus 2022.

Adapun dalam pertemuan ini, beberapa pihak juga hadir di dalamnya. Seperti Ketua KADIN Arsyad Rasyid dan Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf, yang merupakan bagian dari panitia acara relawan Jokowi di GBK.

IMA DINI SHAFIRA | FAJAR PEBRIANTO

Baca: Pernyataan Jokowi Soal Rambut Putih Disebut Beri Pengaruh Elektoral untuk Ganjar Pranowo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

2 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

2 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

12 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

14 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

18 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

19 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

22 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya