Kasus Ismail Bolong, Kapolri Tegaskan Akan Telusuri Dugaan Aliran Dana ke Bawahannya

Editor

Febriyan

Sabtu, 26 November 2022 12:52 WIB

Listyo Sigit Prabowo Selaku Kapolri hadir memimpin langsung penyelanggaraan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan bayangkara pada Selasa, 18 Oktober 2022. TEMPO/Aqsa Hamka

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan menelusuri soal dugaan aliran dana tambang batu bara ilegal dari Ismail Bolong ke sejumlah bawahannya. Dia menyatakan upaya penangkapan Ismail merupakan salah satu langkah untuk menelusuri hal tersebut.

"Tentunya kami mulai dari Ismail Bolong dulu, nanti dari sana lalu kita periksa. Karena kan kalau pidana harus ada alat buktinya," kata Listyo di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 November 2022.

Listyo mengatakan kasus ini tengah diusut oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri. Dalam wawancara dengan Majalah Tempo, Jumat, 18 November 2022, Listyo Sigit menyatakan telah menginstruksikan penangkapan terhadap Ismail. Listyo mengatakan Polri mengerahkan segala upaya untuk menangkap Ismail.

"Ismail Bolong sekarang tentunya tim yang mencari baik dari (Polda) Kaltim ataupun dari Mabes, ditunggu saja," kata Listyo.

Pengakuan Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan

Sebelumnya, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Ferdy Sambo dan mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Polri Brigjen Hendra Kurniawan membenarkan bahwa mereka pernah menyelidiki soal aliran dana Ismail Bolong. Sambo dan Hendra kini menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Advertising
Advertising

“Ya sudah benar itu suratnya (surat penyelidikan Divisi Propam Polri),” kata Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 22 November 2022.

“Itu kan ada semua bukti-bukti,” kata Hendra Kurniawan dua hari berselang.

Dokumen penyelidikan Sambo dan Hendra

Dokumen laporan hasil penyelidikan yang ditandatangani Sambo dan Hendra Kurniawan menguak secara rinci aliran dana Ismail itu. Diantaranya adalah aliran dana ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Agus disebut tiga kali menerima aliran dana dari Ismail pada Oktober - Desember 2021. Nilai totalnya sebesar Rp 6 miliar.

Agus membantah tudingan tersebut. Dia bahkan mencurigai Sambo dan Hendra yang menerima aliran dari Ismail. Pasalnya, keduanya disebut tak memproses Ismail yang saat itu masih menjadi anggota Polri meskipun telah memeriksanya.

"Kenapa kok dilepas sama mereka kalau waktu itu benar,” kata Agus saat dihubungi wartawan, Kamis, 24 November 2022. "Jangan-jangan mereka yang terima dengan tidak diteruskan masalah lempar batu untuk alihkan isu."

Kapolda Kalimantan Timur Irjen Herry Rudolf Nahak juga disebut menerima uang sebesar Rp 5 miliar sepanjang Oktober hingga Desember 2021 dari Ismail Bolong. Namun Herry yang kini menjabat sebagai Kepala Sespim Lemdiklat Polri tak membalas pesan yang Tempo layangkan untuk menanyakan masalah ini.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sempat menyatakan telah menindak sejumlah anak buahnya dalam kasus Ismail Bolong. Dia menyatakan telah mencopot Kapolda Kalimantan Timur karena kasus ini.

M JULNIS FIRMANSYAH| EKA YUDHA| MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

2 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

2 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

2 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

2 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

2 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

2 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

2 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya