Demo Respons KTT G20, 26 Mahasiswa di Lombok DItangkap

Rabu, 16 November 2022 01:25 WIB

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana menyambut Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed dalam acara Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali, Selasa, 15 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan/Pool

TEMPO.CO, Mataram - Sebanyak 26 Mahasiswa yang tergabung dalam massa aksi Indonesian People’s Assembly (IPA) Wilayah NTB ditangkap pihak Kepolisian saat menggelar aksi merespons KTT G20, Selasa, 15 November 2022.

Penangkapan massa IPA terjadi di dua titik aksi, masing-masing 14 orang di Mataram dan 15 orang di Lombok Timur. Badarudin, Koordinator LBH Mataram, mengatakan polisi membubarkan mahasiswa saat mereka mau memulai aksi di Bundaran Bank Indonesia Mataram. “Massa aksi ditangkap dan diangkut paksa ke kantor Kepolisian Resor Kota Mataram," katanya kepada Tempo.

Koordinator IPA wilayah NTB, Muhammad Alwi juga turut ditangkap di Mataram. Penangkapan lainnya terjadi di Selong, Lombok Timur. Sebanyak 12 orang Mahasiswa yang terlibat dalam aksi dibawa ke Markas Kodim Lombok Timur.

Badar mengatakan, seperti penangkapan di Mataram, massa di Lombok Timur belum sempat menggelar aksi. "Mereka baru membuat lingkaran, langsung dibubarkan dan diangkut ke Makodim," kata Badar, "Salah seorang massa aksi, bahkan ditangkap di tempat kosnya."

Hingga berita ini ditulis seluruh massa aksi yang ditangkap belum dibebaskan. Tim LBH Mataram sudah bisa menemui mereka yang ditahan di Mapolres Kota Mataram. "Mereka belum di BAP, katanya menunggu perintah Kapolres," ungkap Badar.

Advertising
Advertising

Sementara itu di Lombok Timur, tim LBH Mataram belum diizinkan untuk menemui massa aksi yang ditangkap. "Sampai malam ini, tim LBH Mataram belum diizinkan menemui massa aksi yang ditangkap." Kata Badar.

Aksi massa IPA wilayah NTB adalah aksi koordinatif yang dilakukan secara serentak oleh IPA di seluruh daerah secara nasional. Aksi tersebut dalam rangka merespons KTT G20 yang sedang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.

Seperti yang terjadi di berbagai daerah, aksi-aksi merespons KTT G20 mengalami berbagai tekanan. Juru bicara Front Mahasiswa Nasional (FMN) Mataram, Andini Nurcholisah, menuturkan beberapa hari terakhir, sekretariat FMN Mataram yang merupakan salah satu anggota IPA NTB

didatangi aparat. "Hari ini, (Selasa, 15 November 2022) datang lagi berjaga, dan tidak membiarkan kami meninggalkan sekretariat untuk menggelar aksi," kata Andini.

Sementara itu, sebagian anggota IPA akhirnya dapat melangsungkan aksinya di perempatan bundaran Bank Indonesia (BI NTB), tapi tidak berlangsung lama. Polres Kota Mataram bergegas membubarkan mereka dan membawa massa ke kantornya.

FMN Mataram menilai pembubaran unjuk rasa serta seluruh tindakan yang dilakukan oleh pemerintah demi menjaga keberlangsungan KTT G20 merupakan cermin watak pemerintah Indonesia yang anti kritik. "Tuduhan terhadap gerakan rakyat yang akan mengganggu keamanan dan keberlangsungan KTT G20 adalah tuduhan keji yang tidak berdasar. Rakyat justru melihat kebenaran dari KTT G20 yang sejatinya adalah persekongkolan jahat dan kotor yang ditunggangi kepentingan penjajahan atas negeri." kata Andini.

“Sampai malam ini diterbitkan, kami belum mendapatkan informasi atau update apapun terkait kondisi kawan-kawan yang sudah ditangkap. Kami juga belum mengetahui apakah mereka dalam keadaan baik-baik saja atau tidak dan kapan akan dibebaskan," ungkap Dini.

Hingga berita ini ditulis belum ada pernyataan resmi dari aparat kepolisian soal penangkapan mahasiswa ini. Kabid Humas Polda NTB, Komisaris Besar Artanto yang dikonfirmasi Tempo hanya memberikan jawaban singkat. "Saya cek dulu," kata Artanto melalui pesan WA.

Abdul Latief Apriaman

Baca juga: Seruan dari Lahan Food Estate Singkong untuk Pemimpin Dunia di COP27 dan KTT G20

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

7 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

9 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

16 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

17 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

1 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya