Angka Kasus Covid-19 Naik, Kemenkes: Belum menjadi lonjakan

Reporter

magang_merdeka

Editor

Febriyan

Jumat, 4 November 2022 17:37 WIB

Kasus Covid-19 menunjukkan kenaikan dalam tiga minggu terakhir setelah sempat menurun selama berminggu-minggu. Tren ini bersamaan dengan temuan varian Omicron XBB.

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Muhammad Syahril menyatakan kenaikan angka kasus Covid-19 saat ini belum dalam taraf lonjakan. Meskipun demikian, Kemenkes mengakui adanya kenaikan dalam sepekan terakhir.

"Dalam satu minggu terakhir ini kita ada kenaikan kasus, saya ulangi kenaikan kasus, belum menjadi lonjakan", kata Syahril saat konferensi pers secara daring melalui Zoom, Jumat, 4 November 2022.

Pada Kamis kemarin, 3 November 2022, Kemenkes mencatat adanya kenaikan kasus Covid-19 di 30 provinsi. Jumlah kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 4.951 sehingga menambah total kasus sejak awal pandemi, Maret 2022, mencapai 6.507.610. Kenaikan angka kasus ini berkaitan dengan kemunculan subvarian atau varian baru yakni Omicron XBB.

Syahril pun menyatakan angka kematian akibat Covid-19 pun mengalami kenaikan dari tanggal 18 Oktober - 3 November 2022. tercatat sebanyak 42 orang dinyatakan meninggal dunia dalam periode tersebut.

Omicron XBB tak separaah Omicron BA.4 dan BA.5

Advertising
Advertising

Meski mengalami kenaikan, Syahril menjelaskan angka kenaikan kasus subvarian XBB ini tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Dia juga menjelaskan karakteristik dari subvarian Omicron XBB ini memiliki tingkat keparahan atau kegawatannya tidak terlalu berat.

Sehingga, ia mengkalim pasien yang terkonfirmasi terpapar subvarian ini tidak terlalu banyak yang di rawat di rumah sakit bila dibandingkan dengan sebelumnya.

"Jadi yang masuk rumah sakit tidak terlalu banyak dan yang meninggal pun begitu ya", kata dia.

Negara lain sudah mengalami penurunan kasus

Tak hanya di Indonesia, Syahril menyebutkan setidaknya ada 28 negara yang melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 subvarian XBB dan ada juga yang melaporkan penurunan kasus.

"Seperti Singapura, Singapura itu pernah sampai 18 ribu (kasus) per harinya tapi sekarang sudah 6 ribu (kasus), 5 ribu (kasus). Jadi sudah turun. Cepat naiknya tapi juga cepat turunnya", ujarnya. Ia juga berharap Indonesia juga dapat menurunkan angka kasus saat ini dengan cepat.

Oleh sebab itu, pihak Kementerian Kesehatan mengimbau pada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, melakukan vaksinasi dosis ketiga atau Booster, dan jangan panik menghadapi subvarian baru dari Covid-19.

"Kita waspada, tetapi kita juga jangan panik karena varian baru ini tidak sedahsyat, tidak seberat dari sub varian sebelumnya", tuturnya.

GADIS OKTAVIANI

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

15 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

1 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya