Pahlawan Nasional Raden Rubini Natawisastra: Dokter Pejuang di Kalimantan Barat, Gugur Setelah Diculik Jepang

Jumat, 4 November 2022 17:07 WIB

dr. R. Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat menjadi salah satu Pahlawan Nasional baru. Ia merupakan dokter lulusan STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen atau Sekolah Kedokteran Bumiputra) dan NIAS atau Nederlands Indische Artsen School (Surabaya). Semasa hidup, Rubini ingin menurunkan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan yang kerap terjadi di praktik bidan tradisional (dukun beranak). Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh pejuang kemerdekaan pada Sabtu, 5 November 2022 mendatang. Dari lima nama tersebut, satu di antaranya merupakan sosok dokter pejuang di era prakemerdekaan. Dia adalah Raden Rubini Natawisastra, asal Kalimantan Barat atau Kalbar.

“Pemerintah akan anugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 5 putera pejuang dan pengisi kemerdekaan Indonesia,” cuit Menko Polhukam Mahfud Md melalui akun Twitternya, @mohmahfudmd, pada Kamis, 3 November 2022.

Baca: Mengenal 5 Profil Pahlawan Nasional Baru yang Ditetaokan Jokowi

Profil Raden Rubini Natawisastra

Mengutip Antara, bagi masyarakat Kalbar, Raden Rubini Natawisastra bukanlah sosok asing. Dia dikenal sebagai tokoh pergerakan kebangsaan dan pejuang kemerdekaan Indonesia di Tanah Seribu Sungai itu, julukan Kalbar. Selain sebagai dokter, ia pun dikenal sebagai salah satu cendekiawan atau kaum intelektual awal di Borneo sebelum kemerdekaan. Namun, kendati ketokohannya dikenang di tanah Kalimantan, Rubini merupakan putra kelahiran Bandung, 31 Agustus 1906.

Rubini bersama rekan-rekan dokter lainnya tak hanya berperan sebagai tenaga medis di Kalbar. Beberapa teman seperjuangan Rubini antara lain Agusjam, Ismail, Achmad Diponegoro, Sunaryo, Rehatta, Salekan, dan Sudarso. Mereka adalah lulusan School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen dan Nederlands Indische Artsen School. Mereka turut dalam pergerakan kebangsaan melalui Partai Indonesia Raya atau Parindra. Melalui politik, Rubini berusaha meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap ibu dan anak di era kolonialis.

Advertising
Advertising

Rubini juga menaruh perhatian untuk menurunkan mortalitas atau angka kematian ibu dan anak saat melahirkan. Hal ini kerap terjadi di praktik bidan tradisional atau dukun beranak kala itu. Oleh sebabnya, selain membuka praktik kedokteran umum di rumahnya di Landraad Weg, kini Jalan Jenderal Urip di Pontianak, dia juga membuka praktik kebidanan yang ditangani oleh bidan bersertifikat.

Selama membuka praktik, Rubini tak masalah jika pasien tak mampu bayar. Dia memang dikenal rendah hati dan tanpa pamrih. Sering kali Rubini menggratiskan pengobatan pasien. Jika dibayar dengan barang lain seperti hasil bumi, kelapa, dan ayam, dia pun tak menolak. Bahkan Rubini juga memiliki misi sebagai dokter keliling. Dalam waktu tertentu ia akan mengunjungi desa-desa di luar Pontianak dengan kapal atau perahu agar dapat menjangkau daerah terdalam. Inilah alasan Rubini tak hanya dikenal di Pontianak, tetapi juga daerah lain di Kalbar.

Menjelang masuknya tentara Jepang karena Perang Pasifik pada 1941, pemerintah kolonial mengadakan evakuasi ke Jawa terhadap pejabat Belanda, penduduk, dan tokoh masyarakat penting pribumi, termasuk Rubini. Akan tetapi, karena kecintaannya kepada Kalbar dan pengabdian, dia menolak dievakuasi dan memilih tetap tinggal.

Keadaan menjadi rumit setelah tenaga dokter Belanda dievakuasi. Banyak korban jiwa akibat bom Jepang, padahal tenaga kesehatan berkurang. Pemerintah kolonial yang semakin terdesak kemudian mengangkat Rubini sebagai perwira kesehatan cadangan dengan pangkat letnan 2. Dia bertugas mengurus rumah sakit militer yang ditinggalkan dokter-dokter Belanda. Rubini gugur setelah diculik dan dibunuh oleh Jepang pada 1944.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Jokowi Tetapkan Lima Pahlawan Nasional Baru, Ada HR Soeharto hingga Ahmad Sanusi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

6 jam lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

7 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

11 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

1 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

1 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

2 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya