Tentang Pekerja Kasar Cina di Proyek Smelter Nikel, Begini Kata Jubir JK

Jumat, 4 November 2022 16:31 WIB

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla usai menghadiri resepsi pernikahan anak Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam, 29 Juli 2022. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Muhammad Jusuf Kalla atau JK, Husain Abdullah, menanggapi pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengungkapkan adanya pekerja kasar asing dari Cina pada proyek pembangunan smelter nikel seperti di Morowali, Sulawesi Tengah.

Menurut Husain, pernyataan Luhut itu secara tak langsung membenarkan bahwa saat pembangunan smelter pada tahun 2014, hampir semua pekerja konstruksi pabrik, termasuk tukang las, didatangkan dari Cina.

"Kalau kondisi sekarang, harus diakui sudah beda karena tahap operasional tentunya pekerja kasar tidak dibutuhkan lagi," ujar Husain dalam keterangannya, Jumat, 4 November 2022.

Baca juga: Luhut Bantah Klaim JK soal Pekerja Smelter Nikel dari Cina

Pernyataan Luhut tersebut sebelumnya ditujukan untuk menjawab tudingan Jusuf Kalla yang menyebut pekerja smelter nikel adalah pekerja dari Cina.

Advertising
Advertising

"Ini (Indonesia) daerah kaya nikel, tapi yang kerja semua Cina, dari daratan sampai tukang las," kata JK.

Menurut Luhut, saat awal smelter berdiri memang banyak pekerja Cina yang dipekerjakan. Namun kini pekerja di lokasi tersebut banyak yang merupakan warga lokal.

"Engga betul, kalau waktu konstruksi dulu, awal-awal tahun 2014 ya, sekarang sudah banyak orang Indonesia, pergi lihat sana," ujar Luhut.

Lebih lanjut, Husain menyebut hal yang berbeda dilakukan oleh KALLA Group dan PT Bukaka Teknik Utama saat melakukan pembangunan proyek hidro serta smelter. Saat awal proyek, kedua perusahaan terlebih dahulu menyiapkan tenaga kerja lokal dengan merekrut ratusan pekerja dari Poso lalu diberi pelatihan seperti keterampilan mengelas dan keterampilan khusus lainnya dilatih di workshop Bukaka.

Menurut Husain, tenaga kerja lokal memang jadi prioritas KALLA dan Bukaka. Kualitas pekerjaan mereka terbukti setelah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikerjakan beroperasi dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Feberuari 2022.

"Bukaka memang punya pekerja asing tetapi mereka dari pihak suplier mesin, yang tugasnya hanya untuk menjaga kualitas mesinnya," kata Husain.

Baca juga: Jusuf Kalla Minta Perbaikan Masjid Jakarta Islamic Center Segera Dilakukan

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

2 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

4 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

4 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

12 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

22 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya