Kasus Narkoba Teddy Minahasa Mengalir sampai Kampung Bahari, di Manakah Letaknya?

Reporter

Teras.id

Senin, 17 Oktober 2022 07:58 WIB

Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa (tengah) menunjukkan barang bukti saat jumpa pers pengungkapan kasus narkotika jenis sabu-sabu di Mapolres Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (21/5/2022). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa/aa)

TEMPO.CO , Jakarta - Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa menjadi tersangka dalam kasus Narkotika. Jaringan mantan Kapolda Sumatera Barat itu diduga menjual sabu 1,7 kilogram di Kampung Bahari, Jakarta Utara.

"1,7 (kilogram) juga sudah dijual oleh DG dan diedarkan di Kampung Bahari," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mukti Juharsa di Polres Jakarta Pusat, Jumat 14 Oktober 2022. DG, manan Kapolres Bukittinggi ini disebut sebagai jaringan Teddy Minahasa untuk perdagangan narkoba jenis sabu. Termasuk di Kampung Bahari. Di mana Kampung Bahari itu?

Kasus Narkoba Teddy Minahasa

Pada Jumat, 14 Oktober 2022, Divisi Profesi dan Pengamanan alias Propam Polri menangkap Kapolda Sumbar yang baru dimutasi sebagai Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa. Penangkapan Jenderal bintang dua itu diduga karena terlibat dalam jaringan narkoba.

“Dia terlupakan jualan,” kata anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Nasdem Ahmad Saroni pada Jumat, 14 Oktober 2022.

di belakang sana barang buktinya adalah sabu seberat lima kilogram. Polisi menyebut Teddy Minahasa mengganti barang bukti narkoba jenis sabu yang seharusnya dimusnahkan dengan tawas. Sabu seberat 5 kg itu yang kemudian dijual ke pihak lain. Diduga ia menjual per kilogramnya sekitar Rp 400 juta.

Advertising
Advertising

Anggota Komisi Hukum DPR Nasir Djamil pun menanggapi penangkapan tersebut. Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa barang bukti narkoba sering dirawat dan dijual kembali oleh oknum penegak hukum.

Yang menarik adalah proses mutasi Teddy sebagai Kapolda Jawa Timur yang hanya beberapa hari sebelum penangkapannya. Hal tersebut juga dipertanyakan oleh anggota Komisi Hukum DPR, Nasir Djamil.

“Padahal tenggang waktu informasi ini dengan keluarnya TM menjadi Kapolda Jatim hanya berbilang hari. Kalau sebelumnya sudah ada info keterlibatan TM, kenapa disebut menjadi Kapolda Jatim?,” kata Nasir kepada Tempo, Jumat, 14 Oktober 2022.

Saat ini, Teddy tengah dimutasi ke bagian Pelayanan Markas atau Yanma Polri dan telah ditahan oleh Divisi Propam Polri.

Kapolri Listyo Sigit pun meminta agar Kadiv Propam Polri menggelar pemeriksaan kode etik terhadap Teddy. Menurut dia, Teddy terancam mendapatkan sanksi Pemberhentian Tidak dengan Hormat alias PTDH.

Listyo Sigit menjelaskan, penangkapan Teddy Minahasa berawal dari pengungkapkan kasus peredaran gelap narkoba oleh Polda Metro Jaya.

Baca: BNNP DKI Ungkap 4 Jaringan Pengedar Narkoba Kampung Bahari hingga Sumatera

Profil Kampung Bahari

Sebelum kasus Teddy, kampung bahari ini telah umum diketahui sebagai sarang kasus kejahatan narkoba.

Kampung bahari terletak di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kampung Muara Bahari atau lebih sering disebut Kampung Bahari diketahui merupakan sarang transaksi narkoba sehingga polisi menggelar penggerebekan besar-besaran pada Rabu 9 maret 2022 dini hari.

Pada 9 Maret 2022 tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan, sempat menyampaikan bahwa akan memberantas peredaran narkoba di sana. Selanjutnya polisi akan segera menjadikan Kampung Muara Bahari sebagai Kampung Tangguh Bebas Narkoba.

"Akan dijadikan Kampung Tangguh Bebas Narkotika. Jadi gak ada narkotika lagi di sini," kata Zulpan. Zulpan mengatakan pembeli yang tidak memakai narkoba di lokasi biasanya membeli barang haram itu dalam jumlah besar. Diduga narkoba itu dibeli untuk dipakai sendiri atau dijual lagi.

Narkoba di Kampung Bahari

Rabu, 9 maret 2022 menjadi hari tangkapan besar bagi Polda Metro Jaya. Kala itu, 26 orang ditangkap dalam penggerebekan narkoba besar-besaran di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam operasi yang digelar usai salat subuh itu, polisi mendapatkan barang bukti berupa 350 gram sabu, 1500 butir ekstasi dan jenis narkotika lainnya.

Dalam penggerebekan besar-besaran itu, melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya dan TNI. Mereka menangkap puluhan warga Kampung Bahari, baik pria dan wanita yang kedapatan menyimpan narkoba.

"Ternyata di kampung ini begitu banyak pengguna narkoba," kata Zulpan. "Dalam 3 jam ditemukan 26 tersangka, 16 di antaranya laki-laki dan sisanya wanita." Selain ratusan sabu dan ekstasi, barang bukti lain yang ditemukan dalam penggerebekan itu adalah beragam senjata tajam.

DANAR TRIVASYA FIKRI I SDA

Baca juga: Kronologi Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa Dibeberkan Kapolri Listyo Sigit

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

11 menit lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

8 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

3 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

3 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

3 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya