Muncul Gerakan Relawan Jokowi Protes Anies Baswedan Capres di Seberang Istana

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Senin, 10 Oktober 2022 15:56 WIB

Sejumlah orang yang mengaku relawan Jokowi menyampaikan surat terbuka memprotes dukungan Partai NasDem terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan di N Hotel, Jakarta Pusat, Senin,10 Oktober 2022. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang yang mengaku sebagai relawan Jokowi tiba-tiba berkumpul dan memprotes dukungan Partai NasDem terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Mereka berkumpul dan membuat surat terbuka untuk Jokowi di N Hotel, yang hanya berjarak beberapa meter saja di depan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

"Saudara Anies Baswedan adalah salah satu figur yang diketahui publik sangat kental dengan politik identitas," kata Fredi Moses Ulemlem, advokat yang juga salah satu relawan yang hadir saat membacakan surat terbuka, Senin, 10 Oktober 2022.

Dalam suratnya, mereka memprotes langkah NasDem sebagai salah satu partai koalisi justru mengusung Anies. Untuk itu, mereka pun menyampaikan lima poin tuntutan kepada Jokowi, yaitu sebagai berikut:

1. Bahwa kami relawan Jokowi meminta kepada Bapak Presiden untuk dapat mempertimbangkan aspirasi kami para relawan.

2. Bahwa kami meminta Bapak Presiden untuk segera memberhentikan para Menteri yang berasal dari Partai NasDem.

Advertising
Advertising

3. Bahwa kami meminta agar visi-misi Bapak Presiden Joko Widodo salah satunya adalah pemberantasan korupsi agar kasus Formula E agar dapat dituntaskan.

4. Bahwa kami relawan akan terus mengawal kepentingan bapak Presiden sebagai kepala negara hinga selesai periode.

5. Bahwa kami relawan tidak ingin bangsa ini dibuat kacau oleh para kelompok intoleran, radikalisme, dan pengasong khilafah.

Sebanyak 23 orang tampil dan membacakan surat terbuka ini, dipimpin oleh Fredi. Sejumlah orang pun ikut dalam penyampaikan surat terbuka ini, salah satunya Gus Sholeh Mz, Ketua Umum Relawan Sahabat Joeang Jokowi atau Sajojo.

Berikutnya, Ketua umum Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP) Pendeta Andreas Benaya Rehiary. Pada 13 Juni 2022, Andreas memberikan gelar kehormatan Bapak Perawat dan Pengawal Pluralisme kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kala itu, Andreas menilai Moeldoko bisa menjadi tokoh yang dapat melanjutkan perjuangan Gus Dur soal pluralisme.

Berikutnya, hadir juga Koordinator Pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan. Nama Hencky pernah masuk dalam sembilan nama pengganti Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, bersama Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa atau KLB.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

9 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

10 jam lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

11 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

11 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

13 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

13 jam lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

15 jam lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

15 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

15 jam lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

15 jam lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya