Heru Tiap Hari Ketemu Jokowi, Tapi Klaim Belum Bicarakan Pj Gubernur DKI
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 23 September 2022 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengklaim belum ada membicarakan topik calon Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Padahal Heru hampir setiap hari bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Heru menjadi salah satu kandidat Pj gubernur yang diusulkan sebagai pengganti Anies Baswedan.
"Ngobrolnya tugas presiden, enggak ada, bahkan ngobrol hal itu juga enggak," kata Heru di Istana, Jumat, 23 September 2022.
Sebelumnya pada 13 September, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menggelar rapat gabungan soal tiga nama calon Penjabat Gubernur pengganti Anies Baswedan. Rapat yang dihadiri oleh pimpinan sembilan fraksi memutuskan tiga nama yang akan diberikan kepada Menteri Dalam Negeri.
“Heru Budi Hartono, Bahtiar, dan Marullah Matali. Ditandatangani ketua Wibi Andriano Caniago,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 13 September 2022.
Selain jadi tangan kanan Jokowi di Istana, Heru tak lain adalah Wali Kota Jakarta Utara 2014-2015 saat Jokowi masih berkuasa di DKI. Sedangkan Marullah Matali adalah tangan kanan Anies sebagai Sekretaris Daerah Pemprov DKI, dan Bahtiar merupakan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.
Selain tiga nama tersebut, akan ada lagi nantinya 3 nama dari Dalam Negeri sehingga jumlahnya menjadi enam orang. Nantinya setelah diverifikasi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian akan menyetorkan nama tersebut ke Jokowi untuk langsung dipilih.
Heru sebut tak ada komunikasi dengan DPRD DKI
Heru menyebut semuanya merupakan kewenangan Tito dan Jokowi. "Enggak pernah beliau-beliau ngomong itu ke saya sih," kata dia.
Heru juga mengklaim tidak ada komunikasi yang dilakukannya dengan DPRD, yang telah mengusulkan. Ia mengaku kenal dengan beberapa anggota DPRD, tapi memastikan tidak ada pembicaraan terkait Pj Gubernur DKI ini.
<!--more-->
Sehingga sampai hari ini, Heru mengaku merespons usulan tersebut biasa saja dan masih menjelankan tugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden. "Ya sampai hari ini masih biasa-biasa saja. Bahkan, minggu depan penuh dengan kunjungan kerja," kata dia.
Soal kemungkinan adanya pejabat yang rangkat jabatan sebagai Pj Gubernur DKI, Heru bercerita pengalamanya di ibu kota. Ia menyebut pernah merangkap jabatan sebagai Kepala Biro Kepala Daerah saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
Bagaimana persiapan Heru?
Tapi saat ditanya kesiapan menjadi Pj Gubernur DKI, Heru memilih menjawab diplomatis. "Ada kalimat hari esok penuh misteri. Jadi kembalikan ke alam semesta, saya yakin alam semesta akan memberikan yang terbaik," ujarnya.
Jokowi juga terakhir menyebut dirinya belum menerima daftar nama-nama Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta yang bakal ditetapkan untuk menggantikan Anies. Mantan Menteri Pendidikan di pemerintahan periode pertama Jokowi tersebut akan mengakhiri masa jabatan pada 16 Oktober 2022 bersama dengan wakilnya, Ahmad Riza Patria.
"Belum sampai ke saya, mungkin baru sampai ke Mendagri (Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian)," kata Jokowi saat peresmian Tol Cibitung - Cilincing di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 20 September 2022.
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2014 ini enggan merinci pertimbangan yang diambil untuk memutuskan siapa yang akan jadi Penjabat Gubernur DKI, yang bakal memimpin di ibu kota selama 2022 hingga Pilkada 2024 nanti. "Saya kira kriterianya banyak sekali ya nanti saja kalau sudah, nanti kita putusin," kata Jokowi.
Baca: Soal Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan, Ma'ruf Amin: Harus Paham Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini