Dudung Abdurachman: Tamtama Panas, Jangan Salahkan Prajurit Ngamuk

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Rabu, 14 September 2022 13:08 WIB

Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan sambutan saat peluncuran buku bertajuk "Dudung Abdurachman: Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi" di Jakarta, Sabtu, 29 Januari 2022. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman ikut memprotes pernyataan dari anggota Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon. Dudung bahkan menyebut prajurit TNI di tingkat Tantama dan Bintara sudah panas dan marah atas pernyataan tersebut.

"Jangan salahkan prajurit kita ngamuk gitu lho," kata dia dalam cuplikan rekaman rapat Dudung bersama Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Mayor Jenderal Agus Subiyanto, sebagaimana video viral yang beredar, Rabu, 14 September 2020.

Dudung menyebut nama Effendi Simbolon sebanyak tiga kali, tapi rekaman ini tidak mencantumkan pokok masalah dari pernyataan legislator tersebut yang diprotes oleh Dudung. Tapi Effendi sekarang jadi sorotan karena beberapa komentarnya soal TNI saat rapat di Komisi I bidang Pertahanan, di DPR, Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Dalam rapat, kader PDI Perjuangan itu mempertanyakan ketidakhadiran Dudung di rapat dan mengatakan bahwa ada disharmoni hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Dudung. Dia bahkan mengatakan sikap TNI melebihi ormas dan menggunakan kata gerombolan. "Jadi tidak ada kepatuhan," kata Effendi.

Bakal Balas

Advertising
Advertising

Dalam rekaman, awalnya Dudung meminta prajuritnya tidak diam saja dengan kondisi saat ini. Ia pun mengatakan akan membalas pernyataan Effendi tersebut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada tanggal 26 nanti, tanpa menyebutkan bulannya.

"Saya buktikan sama kalian kalau nanti saya akan balas dia, jangan kita diam saja, dia itu siapa? Enggak berpengaruh," ujar Dudung. Ia tampak protes karena harga diri dan kehormatan TNI menjadi diinjak-injak.

Barulah kemudian Dudung meminta jangan ada pihak yang menyalahkan prajurit TNI yang mengamuk. "Prajurit kita ini sekarang di kelompok di grup Tantama saja sudah menggelora, sudah panas, kelompok Bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu lho?"

Dudung ikut menyentil Danrem dan Dandim yang menurut dia hanya diam saja merespons situasi yang terjadi. Ia mempertanyakan apakah Danrem dan Dandim tersebut sudah melepaskan jabatannya sehingga tidak ikut tergerak.

"Silakan kalian tergerak. Berdayakan itu FKPPI dan segala macam, untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon," kaya Dudung. FKPPI tak lain adalah Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI). "Masif lakukan, engga usah ada yang takut, engga usah takut kalian dicopot dan segala macam, saya yang tanggung jawab," ujar Dudung.

Bukan hanya Danrem dan Dandim, Dudung juga mempertanyakan kenapa anggota TNI setingkat Letnan Kolonel, Kolonel, bintang satu hingga bintang dua juga tidak ada yang bersuara merespons pernyataan Effendi. "Kehormatan sudah diinjak-injak, kok kita diam saja gitu lho," ujarnya

Dudung lalu meminta prajurit TNI tidak takut apabila pangkat dan jabatannya dicopot. Ia mencontohkan tindakan yang pernah dia lakukan saat masih menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta. Menurut dia, pangkat dan jabatan sudah diatur Allah SWT.

"Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah, engga usah takut, kalian enggak udah takut. Komisi I tu tidak berpengaruh, dia kerjanya hanya minta, Komisi I itu banyak yang bagus, semuanya bagus, kecuali dia, Effendi Simbolon," kata Dudung.

Tempo mengkonfirmasi cuplikan rekaman rapat dan perintah Dudung Abdurachman ini kepada Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Hamim Tohari. Tapi hingga berita ini diturunkan, Hamim masih belum bisa memberikan penjelasan lengkap karena sedang berada di lapangan dan ada kendala teknis. "Sebentar, saya lagi di Bengkali, sinyal hilang-hilang," kata dia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

3 hari lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

6 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

10 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

12 hari lalu

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

Edy Rahmayadi mengambil formulir untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024 di DPD PDIP Sumatera Utara. Kompetitor Bobby Nasution?

Baca Selengkapnya

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

18 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

18 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 pada 16 April 2024. Begini sejarah terbentuknya yang digagas Kolonel Slamet Riyad.

Baca Selengkapnya

Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

27 hari lalu

Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

KSAD Maruli Simanjuntak beri keterangan soal ganti rugi warga yang terdampak ledakan yang disebabkan ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Salah Satu Pejabat Terkaya di Indonesia Versi LHKPN, Urutan Berapa?

29 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Salah Satu Pejabat Terkaya di Indonesia Versi LHKPN, Urutan Berapa?

Luhut Binsar Panjaitan salah satu pejabat terkaya versi LHKPN, dengan harta kekayaan pada 2023 Rp 1 triliun, proses verifikasi. Opung urutan berapa?

Baca Selengkapnya