Ke Ponorogo Menteri PPPA Dorong Ponpes Gontor Penuhi Hak Anak

Selasa, 13 September 2022 02:00 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga bermain tenis meja saat berkunjung ke Kantor Redaksi LKBN Antara, Wisma Antara, Jakarta, Selasa, 2 Maret 2021. Ia juga merintis kejuaraan tenis meja antar PKK banjar se-kota Denpasar pada 2002. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Ponorogo – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga beserta rombongan berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1 Pusat Ponorogo, Jawa Timur, Senin, 12 September 2022. Kedatangannya untuk rapat koodinasi pemantauan kasus dan perlindungan anak di PMDG.

“Mereka (pihak PMDG) komitmen bagaimana mewujudkan Gontor yang betul-betul cinta kepada santri kemudian setop kekerasan anak,” kata I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga saat di Markas Kepolisian Resor Ponorogo.

Namun, ia tidak menyebutkan komitmen PMDG untuk mewujudkan lembaga pendidikan yang benar-benar ramah anak. Yang jelas, diharapkan agar standar operasional prosedur (SOP) dari Kementerian PPPA dapat diterapkan.

“Harapan kami, SOP diikuti sehingga satuan pendidikan asrama apalagi berbasis agama dapat memberikan tempat yang nyaman bagi anak-anak” ujar menteri yang akrab disapa Bintang Puspayoga ini.

Adapun upaya penanganan kasus dugaan penganiayaan terhadap tiga santri PMDG oleh seniornya, dinyatakan Bintang telah ditangani oleh pihak kepolisian. “Ada Pak Kapolda, Pak Kapolres. Kami mohon dukungan bagaimana memberikan edukasi sehingga kasus ini diselesaikan dengan baik,” ucap Bintang.

Advertising
Advertising

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, menyatakan bahwa kedatangan Menteri PPPA ke PMDG 1 Pusat Ponorogo untuk menindaklanjuti langkah-langkah yang sudah dilakukan terkait dugaan penganiayaan terhadap santri. “Baik dari sisi penegakan hukumnya maupun pendampingan pemulihan psikologis anak (yang terlibat dalam kasus ini),” ujar dia.

Dalam menyikapai dugaan tindak kekerasan terhadap santri, ia menyatakan bahwa pihak Kementerian PPPA terus mendorong agar PMDG lebih ramah anak. Ini mulai dari upaya pencegahan hingga penanganannya.

“Harusnya ada mekanismenya. Misalnya, santri (yang tersandung masalah) tidak langsung dipulangkan (karena dikeluarkan). Pemenuhan hak anak yang sedang menghadapi masalah harus diberikan,” jelas Nahar sembari menyatakan bahwa pihak PMDG sanggup untuk melakukan mekanisme tersebut.

Baca Juga: Kemenag Investigasi Kematian Santri Gontor, Ini Hasilnya

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

14 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

14 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

29 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

35 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

Bayu Aji Anwari, pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar Kota Semarang dituntut 15 tahun penjara. Didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap 6 santri.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

40 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

41 hari lalu

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

46 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

47 hari lalu

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

54 hari lalu

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

Dua dekade RUU Perindungan Pekerja Rumah Tangga mangkrak tidak disahkan. Ini penjelasan mengenai RUU PPRT.

Baca Selengkapnya

Profil Hasbi Hasan, Eks Sekretaris MA Alumni Gontor yang Chat Mesra Windy Idol

56 hari lalu

Profil Hasbi Hasan, Eks Sekretaris MA Alumni Gontor yang Chat Mesra Windy Idol

Profil Hasbi Hasan, alumni Gontor yang terseret kasus suap di lingkungan MA.

Baca Selengkapnya