Muchdi Pr Disebut Bjorka Dalang Pembunuhan Munir, Berikut Profilnya

Reporter

magang_merdeka

Editor

Febriyan

Senin, 12 September 2022 14:57 WIB

Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Jakarta, Jumat 12 Agustus 2022. Partai Berkarya resmi mendaftar sebagai partai politik calon peserta Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Ken Saphira

TEMPO.CO, Jakarta - Peretas Bjorka sebut Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono atau yang akrab disebut Muchdi Pr sebagai dalang kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib. Hal tersebut disampaikan Bjorka melalui tulisannya yang berjudul "Who Killed Munir?" atau diartikan "Siapa Pembunuh Munir?"

Tulisan tersebut dibagikan Bjorka melalui grup Telegram dan jadi tranding topik di Twitter. Informasi yang dimuat dalam tulisan itu terdapat data pribadi Muchdi PR, mulai dari NIK, nomer telepon, email, nomor KK, hingga alamat.

Nama Muchdi PR bukan pertama kalinya disebut terlibat dalam kasus pembunuhan Munir, pada 19 Juni 2008 Muchdi PR resmi ditahan dan sempat disebut sebagai otak pembunuhan aktivis HAM itu. Namun mantan Deputi V BIN (2001-2005) itu dinyatakan bebas murni dari segala dakwaan melalui putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 31 Desember 2008.

Berikut profil Muchdi PR

Pria yang memiliki nama lengkap Muchdi Purwoprandjono ini lahir di Yogyakarta, 15 April 1949. Muchdi menjadi Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Berkarya peridoe 2017-2022 menggantikan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Muchdi PR merupakan purnawirawan perwira tinggi militer Indonesia dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Lulusan Akabri tahun 1970 ini juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Tanjungpura di Kalimantan dan sebagai Komandan Jenderal Kopassus Ke-16.

Adapun riwayat jabatan lain Muchdi PR, diantaranya:

  • Komandan Peleton Taruna (1971-1972)
  • Komandan Peleton Parako (1972-1974)
  • Komandan Kompi Parako (1974-1979)
  • Komandan Karsa Yudha (1979-1988)
  • Komandan Kompi 1701/Jayapura (1988-1995)
  • Kepala Staf Korem 173/Praja Vira Braja (1993-1995)
  • Komandan Korem 042/Garuda Putih/Jambi (1995-1996)
  • Kasdam V/Brawijawa (1996-1997)
  • Asisten Ops Kodam IX/UDY (1997)
  • Pangdam VI/Tanjung Pura (1997-1998)
  • Danjen Kopassus (1998-1999)
  • Pati Mabes TNI (1999-2001)
  • Deputi V BIN/Penggalangan (2001-2005)
  • Agen BIN (2005-2006).

Pengalaman Organisasi:

  • Alumni Pelajar Islam Indonesia (PII)
  • Pengusaha Pertambangan (Batu Bara) di Kalimantan
  • Ketua Harian PB IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) 2007-2011
  • Anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Pusat
  • Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (2008)

Riwayat Pendidikan

  • Sekolah Rakyat (1960-1963)
  • SMP (1963-1966)
  • SMA (1966-1970)
  • AKABRI (1970)
  • Untar (1985)
  • Sesko (1987)

Berikutnya, Muchdi Pr dan kasus pembunuhan Munir Said Thalib

<!--more-->

Munir Said Thalib tewas dalam penerbangan yang membawanya dari Jakarta ke Amsterdam, Belanda. Dia dinyatakan tewas pada 7 September 2004 karena diracun menggunakan Arsenik.

Pilot Garuda Pollycarpus kemudian ditetapkan sebagai tersangka yang menaruh racun Arsenik kepada Munir. Dia awalnya mendapatkan hukuman 20 tahun penjara, akan tetapi Mahkamah Agung memotong hukuman itu menjadi 14 tahun penjara pada November 2014. Empat tahun berselang, Pollycarpus dinyatakan bebas murni.

Nama Muchri disebut dalam persidangan Pollycarpus. Keduanya disebut sempat beberapa kali berkontak telepon. Muchdi sempat menjalani pemeriksaan pada 16 Mei 2005.

Pemeriksaan itu menyatakan bahwa Pollycarpus dan Muchdi aktif melakukan komunikasi pada periode September-Oktober 2004. Namun, dalam kesaksiannya dalam persidangan Pollycarpus, dia menyangkal memiliki hubungan khusus dengan Pilot Garuda Indonesia tersebut.

Meskipun demikian, Muchdi Pr tetap dijadikan tersangka pada Juni 2008. Akan tetapi, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membebaskannya atas segala tuduhan pada Desember 2008. Hal itu membuat Pollycarpus menjadi satu-satunya orang yang dipidana atas kematian Munir.

Jawaban pihak Partai Berkarya terhadap tudingan Bjorka

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, menanggapi tudingan Bjorka terhadap Muchdi. Menurutnya, Bjorka memiliki niat tertentu.

“Entah mau menutupi isu ter-update sekarang atau sekedar isu jelang pemilihan umum (pemilu) lima tahunan. Wallahu'alam. Lama-lama juga akan hilang dengan sendirinya,” kata Badaruddin dalam keterangannya, Ahad, 11 September 2022.

Badaruddin menjelaskan, sorotan terhadap Muchdi dalam kasus Munir juga mencuat pada pemilu 2019 lalu. Kala itu, publik menyoroti kehadiran Muchdi dan Polycarpus di Partai berkarya.

“Selaku Sekjen saat itu saya membantah dan pasang badan utamanya di media bahwa pengadilan dan secara hukum kedua tokoh tersebut sudah diperiksa dan menjalani proses. Terbukti mereka sudah bebas secara hukum dan tidak terlibat,” ujarnya.

Menurutnya, baik Muchdi maupun Polycarpus mempunyai hak sebagai warga negara Indonesia untuk memilih dan dipilih. Apalagi, kata dia, saat ini Partai Berkarya sedang berfokus untuk lolos pemilu 2024 dan menyelesaikan dinamika internal partai.

“Saat ini muncul lagi, entah skenario apa lagi. Pak Munir dan Polycarpus sudah wafat, kasusnya muncul lagi dan menyeret nama Ketua Umum kami. Sementara kader lagi galau menunggu kepastian dan Ketum kami lagi berjuang bagaimana partai ini bisa eksis di Pemilu 2024,” kata dia.

Ia mengingatkan jika isu ini tidak ada hubungannya dengan Partai Berkarya. Muchdi Pr juga disebut tidak pernah membawa isu ini ke partai. Sebab, kata Badaruddin, kasus ini telah selesai sebelum Partai Berkarya lahir pada 2016 lalu.

GADIS OKTAVIANI

Berita terkait

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

10 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

16 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

30 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

32 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

34 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

36 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

36 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

42 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

42 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

43 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya