Pemerintah Naikkan Harga BBM, Din Syamsuddin: Pertanda Rezim Tidak Prorakyat

Sabtu, 3 September 2022 19:55 WIB

Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita Din Syamsuddin (tengah) di depan gedung KPU, Jakarta, Sabtu (13/8/2022). ANTARA/Melalusa Susthira K.

TEMPO.CO, Jakarta -Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dinilai mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, sebagai keputusan yang tidak tepat. Menurutnya, kebijakan ini membajak hak rakyat.

“Sudah dapat dipastikan kenaikan harga BBM akan diikuti oleh kenaikan biaya transportasi dan harga bahan-bahan pokok. Jika ini terjadi, maka rakyat akan semakin sengsara, dan sulit untuk bangkit pasca-pandemi,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu, 3 September 2022.

Pendiri Partai Pelita ini juga mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM secara eksplisit menunjukkan pemerintahan Jokowi adalah rezim yang tidak prorakyat. Menurutnya, rezim Jokowi tidak peduli terhadap rakyat dan abai terhadap amanat penderitaan rakyat. “Janganlah kalau rakyat tidak bereaksi atau diam itu berarti setuju. Sebagian besar rakyat diam karena sudah apatis dan kehilangan harapan,” ujarnya.

Adapun jika rakyat bangkit melawan dengan demonstrasi, kata Din Syamsuddin, mereka kerap kali dihadapi secara represif oleh aparat keamanan. Tak sedikit pula menimbulkan korban luka-luka bahkan meninggal dunia.

Menurutnya, pemerintah dapat menempuh cara-cara cerdas untuk menunjukkan simpati dan kepedulian terhadap rakyat. Misalnya, kata dia, dengan menghentikan pembangunan infrastruktur yang menelan biaya tinggi namun terbengkalai. “Bahkan kalau Presiden arif-bijaksana dia dapat menahan ambisi utopisnya untuk membangun Ibu Kota baru yang memerlukan dana besar,” ujarnya.

Din Syamsuddin mengimbau masyarakat untuk bersabar. Ia juga telah mendengar adanya rencana unjuk rasa yang bakal dilakukan mahasiswa dan buruh. “Tentu itu adalah hak sebagai warga negara, penyambung aspirasi rakyat, yang seyogyanya didengar dan diperhatikan oleh pemerintah dan para wakil rakyat,” kata dia.

Kebijakan menaikkan harga BBM resmi diumumkan oleh Presiden Jokowi hari ini. Keputusan ini diumumkan di Istana Merdeka bersama jajaran menterinya. Menurutnya, keputusan ini diambil dalam kondisi yang sulit. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyebutkan rincian kenaikan BBM. Di antaranya harga Pertalite dari Rp 7650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter dan harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Layanan SPBU di Semarang Sempat Dihentikan

Berita terkait

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

3 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

4 hari lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

10 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

11 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

14 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

16 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

16 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya