HUT ke-77 RI dan Optimisme Kemiskinan Ekstrem Nol Persen

Kamis, 18 Agustus 2022 14:50 WIB

Fotografer: Sarono Santoso Biro Humas, Kearsipan, dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas

INFO NASIONAL – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa optimistis, penghapusan kemiskinan ekstrem hingga mencapai nol persen, sebagai salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), akan tercapai sebelum 2030. Optimisme ini hadir berdasarkan indikator utama kemajuan penanggulangan kemiskinan, yakni cepatnya penurunan angka kemiskinan tiap tahun.

“Peningkatan pendapatan, pengurangan kantong-kantong kemiskinan, serta peningkatan akses pelayanan dasar dan produktivitas, seperti kemudahan menjangkau fasilitas pendidikan, pusat kesehatan, perumahan, air bersih, sanitasi, pasar, sarana transportasi, dan teknologi komunikasi turut menjadi faktor keberhasilan pengentasan kemiskinan,” kata Suharso.

Meski begitu, menurut dia, ada pula hal-hal di luar kontrol pemerintah yang juga dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan, seperti pandemi Covid-19 serta gejolak harga pangan dan energi global.

Selain indikator utama, indikator lain yang menjadi penanda upaya penghapusan kemiskinan ekstrem, telah berjalan sesuai rencana, di antaranya terbangunnya basis data sosial ekonomi seluruh penduduk yang mutakhir untuk meningkatkan akurasi penyaluran program-program perlindungan sosial, hingga integrasi berbagai program bantuan, jaminan, rehabilitasi, dan pemberdayaan sosial. “Pendataan sosial ekonomi menyeluruh 100 persen penduduk atau Registrasi Sosial Ekonomi merupakan salah satu upaya untuk merdeka dari kemiskinan ekstrem,” kata Suharso.

Tahun ini, Bappenas juga siap memulai Registrasi Sosial Ekonomi melalui penataan awal oleh Badan Pusat Statistik. “Kami akan mengawal pelaksanaannya dan memastikan bahwa ini merupakan perwujudan Satu Data Indonesia,” ujar Suharso. Hal ini penting karena kualitas data menjadi kunci dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan pembangunan berkelanjutan dan inklusif, untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Advertising
Advertising

Keberhasilan penuntasan kemiskinan ekstrem juga menjadi keberhasilan pencapaian target-target lainnya, antara lain menekan stunting, angka kematian ibu, bayi dan balita, mengurangi angka anak putus sekolah, dan indikator lainnya. Untuk itu, merdeka dari kemiskinan ekstrem memerlukan peran dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, maupun masyarakat.

Suharso menjelaskan, Kementerian PPN/Bappenas memiliki lima peran penting dalam menghapus kemiskinan ekstrem. Pertama, mengoordinasikan perencanaan dan pengembangan program, salah satunya melalui uji coba Registrasi Sosial Ekonomi dan Digitalisasi Monografi Desa yang telah mencapai sekitar 200 desa/kelurahan di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Hasil uji coba menunjukkan perlu data yang mutakhir, akurat, dan lebih lengkap untuk mendorong percepatan penurunan kemiskinan ekstrem.

Kedua, mendorong dan memperkuat pelaksanaan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, yakni kementerian/lembaga, pemerintah daerah, swasta, BUMN, perguruan tinggi, dan LSM dalam mengembangkan konsep pemberdayaan ekonomi dan sosial serta percepatan pencapaian TPB/SDGs. Ketiga, melakukan evaluasi proses dan dampak kebijakan program bagi penduduk miskin ekstrem.

Keempat, membina perencanaan di tingkat daerah bersama Kementerian Dalam Negeri, terutama terkait sinkronisasi perencanaan pembangunan dan pengembangan kapasitas pemerintah daerah hingga desa/kelurahan agar dapat menyusun kebijakan yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat miskin dan rentan.

Kelima, mengoordinasikan penyusunan pedoman umum percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem secara inklusif sehingga dapat menjadi pedoman para pihak terkait. Kementerian PPN/Bappenas saat ini mengoordinasikan penyusunan rancangan Peraturan Presiden tentang Reformasi Sistem Perlindungan Sosial yang mencakup transformasi data menuju Registrasi Sosial Ekonomi dan amanat kolaborasi multisektor yang kuat melalui integrasi program perlindungan sosial.

Suharso mengingatkan ihwal tujuan pembangunan berkelanjutan harus menyeimbangkan pembangunan 5P, yakni manusia (people), kesejahteraan (prosperity), lingkungan (planet), melalui kolaborasi (partnership), serta dengan cara damai (peace). “Dan tentunya, sesuai amanat TPB/SDGs, tanpa meninggalkan seorang pun (leaving no one behind),” kata dia. (*)

Berita terkait

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

24 menit lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

2 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

2 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

3 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

16 jam lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

18 jam lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

18 jam lalu

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

Nasky menegaskan tidak suka jika isu politik identitas didengungkan selama kontestasi Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

18 jam lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

18 jam lalu

Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

instansi akan memulai seleksi pada Juni atau Juli mendatang, setelah instansi menerima Surat Keputusan dari MenPANRB.

Baca Selengkapnya