Momen 17 Agustus, Megawati Soekarnoputri Kenang Krisis BLBI Saat Jadi Presiden

Editor

Febriyan

Rabu, 17 Agustus 2022 09:28 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam penutupan Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juni 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Presiden Megawati Soekarnoputri memiliki makna tersendiri tentang momen 17 Agustus. Menurut Megawati, di momen kemerdekaan ini masyarakat Indonesia harus mengingat bahwa mereka merupakan bangsa yang kuat karena berhasil bertahan setelah diterpa banyak cobaan.

"Rakyat Indonesia, bangsa Indonesia itu mempunyai sebuah kekuatan yang luar biasa karena harus kita ingat, pada masa saya itu Indonesia ikut terdampak dengan krisis global, masalah ekonomi, keuangan, kita juga mengalami suatu dampaknya yang cukup berat," ujar Megawati dalam keterangannya yang Tempo terima, Rabu, 17 Agustus 2022.

Salah satu krisis yang dialami masyarakat Indonesia dan terjadi pada saat dirinya menjabat, yakni kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia alias BLBI. Menurut Megawati, kasus korupsi itu membebani negara sejak ia menjabat sebagai wakil presiden hingga menjadi presiden.

"Yang kalau bukan karena ikut sertanya rakyat di dalam ketahanannya, ikut berproses menangani krisis tersebut, tidak bisa saya kira pemerintah akan secepat itu menanganinya," kata Megawati.

Dalam krisis tersebut, Presiden ke-5 tersebut menyebut Indonesia bisa melunasi dengan baik utang-utang negara kepada IMF. Menurut dia, semangat perjuangan semacam ini harus diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, Megawati pun mengingatkan bahwa kemerdekaan yang saat ini dirasakan bukan dari hasil pemberian, melainkan perjuangan para pendahulu bangsa. Oleh karena itu, ia berharap semangat juang kemerdekaan harus selalu diturunkan kepada generasi saat ini.

" Jangan dianggap sebagai sebuah take it for granted, atau artinya ya sudah, sudah merdeka ya sudah merdeka. Tetapi seharusnya itu terus dipelihara," kata Megawati.

Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-5 pada 2001 hingga 2004. Dia awalnya merupakan wakil presiden mendampingi Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang kemudian dimakzulkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

BLBI sendiri hingga kini dianggap merupakan kebijakan kontroversial. Pasalnya, dana bantuan yang dikucurkan pemerintah senilai sekitar Rp 144 triliun banyak diselewengkan. Hingga saat ini, sejumlah pengusaha pemilik bank yang menerima aliran dana itu masih banyak yang belum memenuhi kewajibannya membayar utang kepada negara. Selain itu, sebagian dari mereka juga masih melarikan diri.

Pada Desember 2002, Megawati menandatangani Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2002 tentang Pemberian Jaminan Kepastian Hukum kepada para Debitur yang Telah Menyelesaikan Kewajibannya atau Tindakan Hukum kepada Debitur yang Tidak Menyelesaikan Kewajibannya Berdasarkan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS).

Inpres yang dikeluarkan Megawati Soekarnoputri tersebut digunakan oleh penegak hukum seperti Kejaksaan Agung untuk mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kepada sejumlah obligor, di antaranya adalah pemilik Bank Umum Nasional, Sjamsul Nursalim.

Berita terkait

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

2 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

3 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

5 jam lalu

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

Usai mendapat rekomendasi dari partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil respons soal peluang dukungan PDIP kepada mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

6 jam lalu

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

Obor api abadi Mrapen menjadi simbol api perjuangan PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

7 jam lalu

Respons Airlangga Saat Ditanya Peluang PDIP Dukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Airlangga sebelumnya mengatakan, membuka peluang bagi partai-partai lain untuk mengusung bakal pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

8 jam lalu

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

Andika Perkasa masuk dalam enam nama potensial bakal calon Gubernur Jakarta yang berencana diusung PDIP.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

8 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

9 jam lalu

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

Sophan Sophiaan dikenal sebagai aktor, sutradara, dan politisi. Ia wafat 16 tahun lalu di Hutan Widodaren Ngawi saat turing motor Jalur Merah Putih.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

10 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

17 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya