Kata Polisi soal Dugaan Kopda Muslimin Meninggal karena Menenggak Racun

Reporter

Jamal A Nashr

Kamis, 28 Juli 2022 12:03 WIB

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi (kiri) bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberikan keterangan dalam konferensi pers kasus percobaan pembunuhan berencana istri anggota TNI AD, di Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 25 Juli 2022. Tim Resmob Polrestabes Semarang berhasil menangkap lima tersangka beserta sejumlah barang bukti dalam kasus tersebut. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Semarang - Kopda Muslimin, terduga otak penembakan sang istri di Semarang, meninggal dunia. Muslimin yang jadi Buron itu sempat mengalami muntah-muntah sebelum meninggal. Sebelum meninggal, ia sempat meminta maaf kepada orangtuanya.

"Pada saat pulang beliau sempat minta maaf bahkan oleh orangtuanya dituturi untuk menyerahkan diri dan lain sebagainya. Dan timbul komunikasi antara M dan Pak Mustakim (orang tua Muslimin) untuk minta maaf. Tetapi pukul 5.30, dia muntah dan didapati pukul 7.00 meninggal dunia," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, Kamis 28 Juli 2022.

Soal dugaan menenggak racun, ia tidak mau memastikan. "Setelah autopsi nanti akan kami sampaikan," ujarnya.

Luthfi menambahkan tim inafis dan POM sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara untuk memastikan penyebab kematian korban. Selain itu, tim juga akan melakukan autopsi jenazah Kopda Muslimin. "Nanti secara yuridis formal akan dilakukan autopsi atas persetujuan keluarga untuk mengungkap penyebab kematian itu," ujarnya.

Saat ini, penyidik telah mengamankan barang bukti yaitu berupa bekas muntah-muntah Kopda Muslimin. Selain itu, polisi juga segera menyita alat komunikasi milik yang bersangkutan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kopral Dua atau Kopda Muslimin diduga menjadi otak penembakan istrinya Rina Wulandari pada Senin siang, 18 Juli 2022 saat korban baru pulang dari mengantar anaknya dari sekolah. Muslimin disebut menjanjikan Rp 200 juta plus mobil Toyota Yaris kepada para pelaku penembakan.

Agus Santoso, salah seorang pelaku penembakan istri TNI itu mengaku awalnya akan dibayar Rp 200 juta. Namun, Agus meminta nominal yang lebih tinggi. "Saya bilang kalau Rp 200 juta tidak cukup, bang," kata dia pada Rabu, 27 Juli 2022.

Kemudian Muslimin menawarkan solusi kepada Agus dan kawan-kawannya untuk merampok rumahnya sebagai tambahan bayaran. Mereka dipersilakan mengambil barang di rumahnya dengan pura-pura merampok.

Tawaran itu ditolak oleh Agus. Dia meminta tambahan bayaran berupa mobil. "Mending langsung saja, bang. Rp 200 juta dan Toyota Yaris, saya bilang begiu," kata Agus. "Dia setuju."

Setelah menjalankan aksinya pada Senin lalu, 18 Juli 2022, Muslimin memberikan uang Rp 120 juta kepada mereka. Uang diserahkan oleh Muslimin di depan toko modern tak jauh dari Rumah Sakit Hermina Banyumanik, tempat korban dirawat.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar mengatakan, uang yang dibayarkan kepada pelaku bukan milik Muslimin. Saat korban dirawat, Muslimin meminta uang Rp 120 juta kepada mertuanya dengan alasan untuk membayar biaya rumah sakit.

Uang tersebut ternyata digunakan Muslimin untuk membayar jasa orang yang mencelakai istrinya. "Ternyata Rp 120 juta itu untuk membayar para tersangka," sebut Irwan.

Kemudian, Muslimin kembali meminta uang Rp 90 juta. Dia berdalih masih ada kekurangan pembayaran biaya rumah sakit. "Uang Rp 90 juta itu digunakan untuk melarikan diri," ungkapnya.

Selain Agus, polisi juga telah menangkap tersangka penembakan istri TNI di Semarang yaitu Sugiono yang bertindak sebagai eksekutor penembakan, Ponco Aji, dan Supriyono. Kemudian Dwi Sulistyo, penyedia senjata juga telah ditahan.

Berita terkait

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

9 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

14 hari lalu

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2024 selama masa libur lebaran. Kecelakaan Bus Rosalia Indah jadi kasus yang menonjol.

Baca Selengkapnya

Profil Yustinus Soeroso Pemilik PO Bus Rosalia Indah, dari Kondektur sampai Perusahaan Otobus Terkaya

19 hari lalu

Profil Yustinus Soeroso Pemilik PO Bus Rosalia Indah, dari Kondektur sampai Perusahaan Otobus Terkaya

PO bus Rosalia Indah alami kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 7 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Batang, Kakorlantas Libatkan Tim TAA Polda Jawa Tengah

23 hari lalu

Kecelakaan Bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Batang, Kakorlantas Libatkan Tim TAA Polda Jawa Tengah

Dugaan awal penyebab kecelakaan bus Rosalia Indah di Tol Batang karena sopir bus mengalami microsleep.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

38 hari lalu

Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

"Kasus penyalahgunaan petasan atau bahan peledak sejumlah 81 kasus dengan 98 tersangka," ujar Kepala Polda Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unnes yang Sampaikan Seruan Moral Kompak Diundang Dewan Ketahanan Nasional di Polda Jawa Tengah

25 Februari 2024

Guru Besar Unnes yang Sampaikan Seruan Moral Kompak Diundang Dewan Ketahanan Nasional di Polda Jawa Tengah

Enam guru besar Unnes yang hadir dalam seruan moral mendapat undangan serupa dari Dewan Ketahanan Nasional.

Baca Selengkapnya

Pemungutan Suara Susulan di 114 TPS dan Ulang di 26 TPS, Polda Jawa Tengah Siapkan 390 Personel Gabungan

17 Februari 2024

Pemungutan Suara Susulan di 114 TPS dan Ulang di 26 TPS, Polda Jawa Tengah Siapkan 390 Personel Gabungan

Pemungutan suara susulan Pemilu 2024 di Jawa Tengah akan digelar di 114 TPS yang tersebar di 10 desa Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Penolak Tambak Udang Kembali Ditahan atas Laporan UU ITE

24 Januari 2024

Warga Karimunjawa Penolak Tambak Udang Kembali Ditahan atas Laporan UU ITE

Daniel Frits Maurits Tangkilisan, warga Karimunjawa Kabupaten Jepara penolak tambak udang, kembali ditahan. Dia dilaporkan menggunakan UU ITE

Baca Selengkapnya

Bus PO New Shantika Terjun dari Jalan Tol Pemalang, Ini Serangkaian Kecelakaan Bus 2 Bulan Terakhir

22 Januari 2024

Bus PO New Shantika Terjun dari Jalan Tol Pemalang, Ini Serangkaian Kecelakaan Bus 2 Bulan Terakhir

Tiga kecelakaan bus setidaknya terjadi pada 2 bulan terakhir. Terbaru, Bus PO New Shantika terjun dari jalan tol Pmulang.

Baca Selengkapnya

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

24 Desember 2023

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

Habil Marati, panitia acara diskusi Anies-Muhaimin mengaku baru kantongi izin dari kepolisian sehari jelang kegiatan pada diajukan sejak 3 pekan lalu

Baca Selengkapnya