Kenang Peristiwa Kudatuli, PDIP Surabaya Gelar Peringatan Dua Hari

Reporter

Tempo.co

Rabu, 27 Juli 2022 19:15 WIB

Ketua PDIP Surabaya Adi Sutarwijono (berdiri) memberi sambutan pada acara Refleksi Kudatuli, 27 Juli 2022. (Foto istimewa)

TEMPO.CO, Surabaya - PDI Perjuangan Kota Surabaya memperingati 26 tahun tragedi kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang lebih dikenal dengan Peristiwa Kudatuli. Peringatan berlangsung dua hari. Pertama, pada Selasa 26 Juli 2022, para kader partai menggelar refleksi dan doa bersama di kantor PDIP Surabaya.

Kedua, Rabu 27 Juli 2022, berziarah ke makam Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan 2005-2010 Sutjipto di TPU Keputih, Surabaya. Ketua PDIP Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari peristiwa berdarah tersebut, terutama tekad untuk menegakkan kedaulatan partai dari intervensi luar.“Dan kesetiaan total massa kepada kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata dia.

Menurutnya Peristiwa Kudatuli membuktikan bahwa PDIP lahir dan dibesarkan dari pengorbanan berbagai pihak, baik dengan cucuran keringat, darah dan air mata. “Bahkan harta benda dan nyawa. Kami bukan sekadar partai politik yang didirikan dengan akte notaris,” kata Adi.

Upaya pengambilalihan Kantor DPP PDI Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada 27 Juli 1996 oleh massa pimpinan Soerjadi-Buttu Hutapea meledak menjadi kerusuhan. Sejumlah orang yang berusaha mempertahankan kantor partai itu dilaporkan meninggal serta tidak sedikit yang luka-luka.

Esok harinya, 28 Juli 1996, kerusuhan merembet ke Surabaya. Terjadi unjuk rasa besar dari area Kebun Binatang dan berlanjut ke Jalan Diponegoro. Di tengah jalan, aparat militer bertindak represif hingga membuat massa kocar-kacir. Puluhan orang luka-luka dan ditangkap. Ketika itu massa PDI Pro Megawati (Promeg) Jawa Timur dipusatkan di Posko Pandegiling dan dipimpin Sutjipto.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji berujar banyak korban tragedi Kudatuli yang masih hilang. Tak sedikit pula yang sampai sekarang cacat. “Bagi semua pejuang partai yang telah meninggal dunia, kita mendoakan agar mereka beristirahat dalam tenang dan damai. Mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” kata Armuji yang juga kader senior PDIP.

Wakil Ketua PDIP Jawa Timur Whisnu Sakti Buana berpesan, peringatan Kudatuli membuat kader-kader banteng selalu ingat sejarah. “Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kata Bung Karno, Jasmerah. Kita ingat terus pengorbanan dan perjuangan para pejuang partai,” kata Whisnu.

Baca Juga: Hari ini 26 Tahun Kudatuli, Kronologi dan Detik-detik Kerusuhan Bermula Serbuan ke Kantor PDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

6 jam lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

7 jam lalu

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

Presiden terpilih Prabowo Subianto merasa dirinya bakal mendapat dukungan Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, jika masih hidup. Prabowo mengklaim punya keyakinan itu karena sama-sama memperjuangkan hal yang sama dengan Soekarno.

Baca Selengkapnya

PDIP Apresiasi Prabowo Sebut Bung Karno Milik Seluruh Rakyat Indonesia

9 jam lalu

PDIP Apresiasi Prabowo Sebut Bung Karno Milik Seluruh Rakyat Indonesia

Bung Karno bukan hanya milik bangsa Indonesia tetapi juga milik dunia karena berbagai jasa yang telah dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

10 jam lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

11 jam lalu

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno.

Baca Selengkapnya

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

13 jam lalu

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

Politikus PDIP mengingatkan agar penambahan nomenklatur kementerian tidak sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

13 jam lalu

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan wacana penambahan jumlah kementerian negara di kabinet Prabowo akan membebani keuangan negara.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

1 hari lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

1 hari lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya