Desertir TNI Diduga Jadi Otak Penyerangan KKB yang Sebabkan 10 Orang Tewas
Rabu, 20 Juli 2022 20:09 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2022/07/16/id_1125691/1125691_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Yotam Bugiangge, bekas anggota TNI AD di Batalion Infantri 756/MWS dengan pangkat prajurit dua dilaporkan bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua pimpinan Egianus Kogoya. Kelompok ini menyerang warga sipil di Kampung Nogoloid, Kabupaten Nduga, Papua, beberapa hari lalu.
"Memang benar ada laporan bekas prajurit TNI ikut bergabung KKB menyerang warga sipil hingga menewaskan 10 orang di Nogoloid, Sabtu, 16 Juli 2022," kata Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani, di Jayapura, Papua, Rabu, 20 Juli 2022.
Ketika dihubungi dari Jayapura, dia menjelaskan, dari olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi, terungkap Kogoya dan Bugiangge merupakan otak dari penyerangan itu. "Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge sudah bergabung dan bersama-sama menyerang warga sipil," kata Rahmadani.
Pada Sabtu, 16 Juli 2022, kelompok bersenjata di Papua menembaki dan menganiaya warga sipil di Kampung Nogolait hingga menewaskan 10 orang dan dua lainnya luka-luka.
Warga yang meninggal yaitu Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain, dan Eliaser Baner. Sedangkan yang luka-luka adalah Sudirman dan Hasdin.
Pada Senin, 17 Juli 2022, masyarakat menemukan korban dengan identitas Roy Manampiring yang jenazahnya baru dapat dipindah Rabu, 20 Juli 2022, ke Puskesmas Kenyam, Kabupaten Nduga.
Bugiangge sebelum kabur bertugas di Kompi Senapan C di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Ia kabur saat mendapat tugas jaga pada 17 Desember 2021 dengan membawa senjata organik TNI, SS1 V1 kaliber 5,56 mm buatan PT Pindad (Persero).
Baca juga: Korban Tewas Serangan KKB Bertambah Jadi 10 Orang, 2 Luka-luka
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.