Hari Kelima Pemeriksaan Petinggi ACT dengan Perwakilan Lion Air, Penyidik Dalami 3 Hal

Jumat, 15 Juli 2022 01:30 WIB

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Ditipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan memberikan keterangan terkait pemeriksaan petinggi ACT di Gedung Bareskrim Polri, Kamis, 14 Juli 2022. TEMPO/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta -Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri kembali memeriksa sejumlah petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan satu perwakilan dari PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air Ganjar Rahayu.

“Masih didalami terkait dengan tiga hal. Pertama, masalah Lion, ada dugaan terkait dengan penggunaan Lion tidak sesuai dengan peruntukannya. Kedua, masalah penggunaan uang donasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya terkait dengan informasi dari PPATK. Ketiga, ada dugaan menggunakan perusahaan-perusahaan baru sebagai cangkang,” kata Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Whisnu Hermawan kepada wartawan di Gedung Bareskrim, Kamis, 14 Juli 2022.

Whisnu menyampaikan dalam perkara yang menyeret petinggi Yayasan Aksi Cepat Tanggap ini ada dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). “Pasti, karena kita mendasari dari lahan PPATK,” ujarnya.

Menurut dia penyidik tengah mendalami adanya perusahaan cangkang dari ACT sebagai tempat pencucian uang. “Ada namanya perusahaan-perusahaan yang menjadi cangkang dari perusahaan ACT. Jadi seolah-olah perusahaan begerak di bawah ACT, tetapi ya sama saja bahwa yang dia menjadi sendiri,” katanya.

Ketika ditanya soal penetapan tersangka, kata Whisnu, polisi tidak ada kendala. Namun, penyidik harus mengumpulkan bukti yang sah lebih dahulu. “Untuk menentukan tersangka dibutuhkan dua alat bukti yang sah. Kita masih mendalami itu semua. Tidak ada kesulitan, tinggal waktunya,” tutur Whisnu.

Untuk penetapan tersangka, ia menegaskan bahwa penyidik masih mengumpulkan alat-alat bukti guna mengungkap peran daripada pelakunya, yaitu para petinggi ACT. Whisnu berujar pihaknya tengah mendalami bukti formal dan materiil ACT. “Bukti formalnya lulus tapi bukti materiilnya, betul ngga mengalir ke peruntukannya. Ini kita dalami,” ujarnya.

MUTIA YUANTISYA

Baca Juga: Kasus ACT, Ini Fakta-fakta Dugaan Penyelewengan Dana Masyarakat

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

17 menit lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

3 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

8 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

11 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

13 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

1 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

12 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya