Perjalanan Prabowo Mencari Pasangan Duet, Bersiap Maju Palagan Keempat?
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Amirullah
Sabtu, 2 Juli 2022 10:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra akan segera menggelar rapat kerja nasional dalam waktu dekat. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut forum tinggi partai tersebut akan menentukan calon presiden dari Gerindra di Pilpres 2024. Dasco menyebut Rakernas akan mendeklarasikan ketua umumnya sebagai capres, jika Prabowo Subianto berkenan.
Kata Dasco, para kader masih menginginkan Prabowo maju kembali di kontestasi politik nasional tersebut. "Kami rencanakan Rakernas paling lambat Agustus. Ya kira-kira begitu (deklarasi Prabowo Subianto capres di Rakernas). Kami akan meminta jawaban dari Pak Prabowo untuk meminta kesiapan maju dari Gerindra," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan pada Rabu, 29 Juni 2022.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid menyebut partainya siap mengusung Prabowo jika bersanding dengan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar. Jazilul meyakini duet Prabowo-Muhaimin atau Muhaimin-Prabowo akan sukses di Pemilu 2024.
"Masing-masing punya plus minusnya, tapi kami sudah berhitung. Gus Muhaimin dan Pak Prabowo ini kombinasinya sudah cocok. Sama-sama ketua umum, Pak Prabowo juga diterima oleh para kiai, Pak Muhaimin juga memiliki hubungan yang baik dengan kiai dan para tokoh nasionalis yang lain,” kata Jazilul lewat keterangannya, Jumat, 1 Juli 2022. "Soal siapa nanti yang menjadi capres atau cawapres, tinggal dibicarakan".
Undang-Undang Pemilihan Umum mensyaratkan calon presiden dan wakil presiden diajukan oleh partai atau koalisi partai yang memiliki 20 persen kursi Dewan Perwakilan Rakyat atau 25 persen suara nasional. Koalisi Gerindra dan PKB sudah cukup untuk mengajukan calon dalam pemilihan presiden karena memiliki 23,66 persen kursi DPR. Kendati demikian, Gerindra dan PKB masih membuka pintu bagi partai-partai lain yang hendak bergabung.
Sejumlah pihak memprediksi Prabowo akan kembali maju, meski sudah tiga kali kalah dalam pemilihan umum. Dengan demikian, Pilpres 2024 akan menjadi palagan keempat bagi Prabowo.
Dalam Laporan Majalah Tempo edisi 28 Mei lalu, selain skenario memasangkan Prabowo dengan Muhaimin Iskandar, adapula skenario memasangkan Prabowo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Prabowo belakangan mulai aktif sowan kepada kalangan Nahdlatul Ulama untuk mendapat dukungan. Momentum Idul Fitri 2022 dimanfaatkan oleh Prabowo untuk bertandang ke berbagai pondok pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Salah satu yang dikunjungi Prabowo, adalah Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jawa Timur, Rabu, 4 Mei lalu.
Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum, Hasib Wahab Chasbullah, bercerita, Prabowo mengaku rindu berjumpa dengan para ulama. Menurut Hasib, tetamu yang hadir lalu meminta Prabowo maju lagi sebagai calon presiden di Pemilu 2024. "Beliau menyatakan insya Allah siap maju," kata Hasib, seperti dikutip dari laporan Majalah Tempo berjudul "Lirik-lirik Jodoh Prabowo".
Diusulkan Gandeng Khofifah...
<!--more-->
Kepada bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu, Hasib mengusulkan agar menggandeng tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama. Ia menyorongkan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden. Hasib menilai Khofifah, yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU, punya modal kuat meraup suara di Jawa Timur.
"Waktu itu yang saya pikirkan, kalau menggandeng Bu Khofifah insya Allah pas," ujar Hasib, yang juga mendukung Prabowo dalam pemilu presiden 2019. "Saya sendiri optimistis kalau Pak Prabowo itu bahasa Jawanya wes wayahe (sudah saatnya)."
Wakil Ketua Umum Gerindra Irfan Yusuf Hasyim, yang ikut dalam pertemuan itu, mengatakan bahwa para kiai masih menginginkan Prabowo maju sebagai calon presiden. la juga tak menampik adanya usul agar Prabowo menggandeng Khofifah sebagai calon wakil presiden. Namun cucu pendiri NU Hasyim Asy'ari, ini mengatakan Prabowo belum memberi jawaban pasti. "Pak Prabowo mengatakan akan mempertimbangkan saran dari para kiai," kata Irfan, Kamis, 26 Mei lalu.
Sehari sebelum pertemuan di Tambakberas, atau pada Selasa malam, 3 Mei lalu, Prabowo telah lebih dulu menemui Khofifah di rumah dinasnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Kepada wartawan, Prabowo mengaku berdiskusi dengan Khofifah soal cara mendorong perekonomian rakyat lewat pertanian.
"Dari dulu sudah saya perhatikan jejak beliau, pengabdian, dan kepeduliannya terhadap rakyat dan pembangunan bangsa," tutur Prabowo saat itu. la tak menyebutkan soal peluang menggandeng Menteri Pemberdayaan Perempuan periode 1999-2001 itu dalam Pemilu 2024.
Dua petinggi Gerindra bercerita, Khofifah menjadi salah satu calon yang digadang-gadang sebagai calon wakil presiden. Elite Gerindra pun telah mengajukan "proposal" kepada Khofifah untuk mendampingi Prabowo. Menurut keduanya, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani telah menyampaikan ide itu saat bertemu dengan Khofifah di Grahadi pada 25 Februari lalu.
Sumber yang sama mengatakan bahwa usul itu juga disampaikan oleh Muzani kepada seorang ulama di Jawa Timur yang akrab dengan Khofifah dan menyokongnya dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur empat tahun lalu. Menolak namanya disebut, orang dekat Khofifah dan satu kolega ulama yang didekati oleh Muzani membenarkan informasi tersebut.
Namun orang dekat Khofifah menyebutkan bahwa yang dipinang belum memberikan kepastian. Jawaban yang diberikan Khofifah adalah dia masih ingin memperbaiki Jawa Timur. Pun orang dekat ulama yang didekati oleh Muzani mengatakan kiainya belum memberikan restu lantaran meyakini Khofifah berpeluang menjadi calon presiden.
Khofifah tak merespons permintaan wawancara yang dilayangkan Tempo ke nomor telepon selulernya. Muzani juga belum bisa dimintai tanggapan. Seusai pertemuan 25 Februari lalu, Muzani memuji Khofifah yang dinilainya menguasai permasalahan di Jawa Timur. Ia juga memerintahkan Fraksi Gerindra di Dewan Perwalkilan Rakyat Daerah Jawa Timur mendukung Khofifah.
Soal peluang memasangkan Prabowo dengan Khofifah, Muzani mengatakan masih menunggu sikap ketua umumnya. Menurut dia, pencarian koalisi dan calon wakil presiden akan dilakukan setelah Prabowo menyatakan kesediaannya untuk kembali maju. "Fokus kami menunggu Pak Prabowo maju atau tidak, baru memikirkan langkah lain," ujar Muzani.
Sebelum mendekati NU, Khofifah, dan PKB, Gerindra acap disebut bakal berkoalisi dengan PDIP pada Pemilu 2024. Gagasan menduetkan Prabowo dengan Puan Maharani, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, pun kerap mencuat.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra, namun PDIP belum mau berbicara soal calon presiden. "Kami akan berbicara tentang pasangan calon pada waktu dan momentum yang tepat," kata Hasto, Jumat, 27 Mei 2022.
DEWI NURITA | BUDIARTI UTAMI | MAJALAH TEMPO
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.