Jokowi dan Zelensky Satu Suara: Blokade Ekspor Gandum Ukraina Harus Dicabut

Kamis, 30 Juni 2022 13:22 WIB

Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky satu sikap soal blokade atas ekspor gandum Ukraina oleh Rusia. Keduanya sepakat blokade harus dicabut agar ekspor bisa kembali berjalan.

Kesamaan sikap ini muncul setelah Jokowi bertemu Zelensky di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, pada Rabu, 29 Juni 2022. Dalam pernyataan usai pertemuan, Zelensky mengatakan dirinya dan Jokowi membahas beberapa agenda global.

"Kita harus melakukan setiap hal yang memungkinkan untuk mengangkat blokade Rusia di Laut Hitam untuk meneruskan adanya ekspor gandum," kata Zelensky dalam video yang dibagikan Istana, Kamis, 30 Juni 2022.

Ekspor gandum, yang jadi komoditas unggulan Ukraina, sebelumnya terdampak karena blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam di wilayah Odesa, Ukraina. Bahkan, pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus sampai ikut bersuara agar Rusia mencabut blokade ini.

"Gandum tidak dapat digunakan sebagai senjata perang," kata Paus seperti dilansir Reuters. Tapi belakangan, Rusia telah memberi sinyal bahwa kegiatan ini ekspor ini bisa kembal dibuka.

Advertising
Advertising

Di depan Jokowi, Zelensky juga menyebut tindakan Rusia ini melahirkan ancaman kelaparan di dunia. Rusia, kata Zelensky, telah memblokade ekspor dari Ukraina dan mendisrupsi pasar global. "Serta jutaan grain (biji-bijian) yang dikirimkan oleh Ukraina, yang juga dapat dikirim ke masyarakat Indonesia," kata Zelensky.

Apabila tak ada ambiri dari Rusia, kata dia, masalah ini tidak akan terjadi sekarang. "Ini tantangan global, sebelum invasi Rusia, kita tidak ada ancaman kelaparan dunia, tak ada krisis pangan," kata dia.

Setali tiga uang, Jokowi juga menyampaikan pentingnya Ukraina bagi rantai pasok pangan dunia. Menurut dia, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan. Jokowi menggunakan kata pangan, tidak spesifik ke gandum saja saat bertemu Zelensky.

"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," kata Jokowi di depan Zelensky.

Berikutnya, Jokowi juga menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaultan dan integritas wilayah. Meskipun masih sangat sulit dicapai, Jokowi tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa semangat perdamian tidak boleh luntur.

"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," kata Jokowi yang haru ini dalam perjalanan menuju Moskow, Rusia.

Sebelum bertemu Zelensky, urusan pangan Ukraina ini juga telah disampaikan Jokowi di Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Elmau, Jerman. Tapi Jokowi tak hanya menyuarakan pangan Ukraina saja, melainkan juga pangan hingga pupuk yang ada di Rusia.

Pertama, Jokowi meminta dukungan negara barat di G7 untuk membantu reintegrasi ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global. Jokowi pun terang-terangan meminta G7 untuk tidak mengenai sanksi terhadap dua komoditas Rusia tersebut.

Jokowi juga meminta kebijakan untuk tidak mengenai sanksi tersebut disampaikan secara proaktif kepada publik dunia. Sehingga, tidak terjadi keraguan berkepanjangan di publik internasional.

"Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan dan lainnya,” kata Jokowi dalam KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender, yang berlangsung di Elmau, Jerman, 27 Juni 2022.

Kedua, Jokowi juga meminta negara G7 untuk melakukan reintegrasi ekspor gandum Ukraina. Ekspor saat ini terhambat karena perang berkepanjangan di negara tersebut. Sehingga, Jokowi meminta negara G7 bisa membantu agar ekspor gandum Ukraina ini dapat segera berjalan.

Di sisi lain, negara-negara barat lalu menuding Rusia sebagai penyebab krisis pangan dunia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova turut kecewa dengan tudingan ini. Rusia menilai Amerika Serikat yang harusnya disalahkan karena telah memasok senjata ke Ukraina tanpa alasan, tapi menuding Rusia pemicu krisis pangan ketika mencegah ekspor grain dari Ukraina.

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

5 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

5 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

6 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

8 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya