Djarot Kembali Kritik Anies Baswedan, Kali Ini Soal Polusi Udara di DKI Jakarta

Reporter

Antara

Editor

Febriyan

Rabu, 22 Juni 2022 15:37 WIB

Djarot Saiful Hidayat menunjukkan minyak kelapa olahan pada acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin, 28 Maret 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat kembali mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kali ini dia menyoroti soal polusi udara di ibu kota yang sempat disebut sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.

Djarot awalnya minta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anies mengevaluasi keberhasilan program untuk rakyat. Dia menilai momentum ulang tahun DKI Jakarta harus menjadi ajang introspeksi bagi Anies.

"Termasuk dalam ulang tahun itu, kan, harus introspeksi, harus mengevaluasi, apa yang sudah dilakukan oleh Jakarta, apa yang sudah dinikmati oleh rakyat. Apakah janji-janji program pemerintah DKI waktu kampanye itu terwujud?," kata Djarot di sela-sela Rakernas II PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.

Menurut Djarot, ada beberapa program Anies yang masih belum tereksekusi dengan baik. Dia menyatakan Rakyat Jakarta justru memperoleh kado pahit saat HUT ke-495 DKI Jakarta.

"Kita mendapatkan kado, misalnya, kita kaget, Jakarta menjadi kota yang tingkat polusi yang tinggi se-Asia apa ya, sedunia. Kalau begitu ada sesuatu yang perlu kita evaluasi. Contoh, ada berapa ruang terbuka hijau," kata Djarot.

Djarot pun mengkritisi penggunaan kata untuk tema HUT Ibu Kota. Sebab, kata Djarot, kata yang dipakai sebagai moto perayaan ultah tidak cocok dengan Betawi karena acara memakai diksi kolaborasi, akselerasi, dan elevasi.

"Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-495 Jakarta, yang sekarang berganti istilahnya hajatan Jakarta, tetapi motonya ini, kok enggak cocok sama Betawi, ya. Bahasanya ada kolaborasi, ada akselerasi, ada elevasi," kata Djarot.

Ketua Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu juga menyatakan acara ultah DKI Jakarta seharusnya memakai diksi sederhana yang bisa dipahami semua kalangan.

Advertising
Advertising

"Toh, ultah Jakarta menjadi momen perayaan untuk rakyat. Ini yang punya hajatan, kan, rakyat. Nah, rakyat seharusnya paham, ya. Apa, sih, kolaborasi itu? Oh, gotong royong, kan, begitu ya. Apa, sih, akselerasi itu, oh percepatan. Kan, begitu, ya. Elevasi itu apa, bahasa Betawinya. Apa maknanya? Anda enggak tahu, peningkatan kayak elevator begitu, ya. Peningkatan," kata Djarot.

DKI Jakarta memang sempat menyandang predikat sebagai kota dengan tingkat pencemaran udara terburuk di dunia pada 16 Juni lalu. Indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 160 US Air Quality Index (AQI US).

Konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta 14.4 kali berada di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO pada pagi hari, 16 Juni itu. Jakarta terpaut 7 poin lebih tinggi dari Riyadh, Arab Saudi yang menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk 153 AQI US. Sementara, Santiago, Cile berada di peringkat ketiga kota terpolutan di dunia dengan angka 152 AQI US.

Pada Selasa kemarin, Djarot Saiful Hidayat juga mengkritik pemerintahan Anies Baswedan soal peningkatan angka kemiskinan di DKI Jakarta. Bahkan, dia berani sesumbar bahwa hal itu tak akan terjadi jika dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memenangkan Pilkada 2017.

Baca: Pilpres 2024 Tanpa Jokowi, Djarot PDIP Sebut Lapangan Lebih Bebas

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

4 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

13 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

14 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

1 hari lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya