Pilpres 2024 Tanpa Jokowi, Djarot PDIP Sebut Lapangan Lebih Bebas

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Rabu, 22 Juni 2022 13:02 WIB

Layar menampilkan Presiden Joko Widodo sedang memberikan sambutan dalam Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan yang digelar mulai 21-23 Juni 2022 tersebut akan membahas isu strategis seperti arah politik partai pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024, membahas visi misi calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut Pilpres 2024 akan lebih bebas. Sebab, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak bisa lagi mencalonkan diri alias tidak akan ada lagi calon inkumben.

"Pada 2024 itu kita menghadapi satu proses regenerasi menyeluruh, Pak Jokowi otomatis sudah tidak bisa dicalonkan, maka lapangannya lebih bebas," ujar Djarot di kantor Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Juni 2022.

PDIP, kata Djarot, mesti besiap dengan pasar bebas di pemilu mendatang. Dalam Rakernas PDIP 21-23 Juni ini, ujar Djarot, partainya menggodok konsepsi dasar serta visi misi yang akan dibawa oleh calon presiden dan calon wakil presiden yang akan datang. Sehingga, konsep itu ditargetkan sudah siap ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengambil keputusan soal capres dan cawapres.

"Kami harus benar-benar menyiapkan calon-calon pemimpin ke depan, termasuk merumuskan, merancang sistem seperti apa," ujar dia.

Di samping itu, ujar dia, PDIP mesti menyiapkan anggaran yang besar untuk menghadapi Pemilu 2024. "Pemilu yang liberal indiviualis ini membutuhkan biaya politik yang sangat-sangat besar, kami harus mendidik para kader untuk mengedepankan prinsip gotong-royong untuk menghadapi ini," tuturnya.

Advertising
Advertising

Terakhir, lanjut dia, PDIP juga harus menyiapkan strategi kampanye yang berbeda menghadapi pemilih yang berbeda.

"Generasi milenial sangat banyak, generasi X, Y, dan Z, maka pola campaign juga harus berubah. Bagaimana kita bisa melakukan pendidikan politik itu dengan soft campaign. Kami harus berpikir bagaimana agar anak-anak muda mau berpartisipasi. Ini sangat serius dilakukan di sekolah partai," ujar Djarot.

DEWI NURITA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

1 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

1 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

5 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

5 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

6 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

6 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

6 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

7 jam lalu

Khofifah-Emil Respons Begini soal Peluang Dukungan PDIP di Pilkada Jawa Timur

Usai mendapat rekomendasi dari partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil respons soal peluang dukungan PDIP kepada mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

8 jam lalu

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

Obor api abadi Mrapen menjadi simbol api perjuangan PDIP.

Baca Selengkapnya