Sekjen PDIP Peringatkan Kader Partainya Tak Terbuai Hasil Survei

Editor

Febriyan

Selasa, 14 Juni 2022 13:18 WIB

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 20 Mei 2022. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengimbau kepada para kadernya tidak terbuai dengan elektabilitas tinggi yang diperoleh partainya dalam berbagai survei. Menurut Hasto, para kader harus tetap aktif menemui masyarakat sampai Pemilu 2024.

Hasto menyatakan bahwa hasil survei yang terus menunjukkan PDIP sebagai pemenang pemilu sangat mungkin berubah. Karena itu, dia meminta para kader partai banteng tidak merasa nyaman.

"Berpolitik ikuti aturan main, jangan karena survei tertinggi lalu merasa menang. Kita tidak boleh merasa nyaman. Survei itu instrumen yang dalam hitungan hari bisa berubah," ujar Hasto saat memberikan Bimbingan Teknis kepada para kader PDIP di Hotel Paragon, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2022.

Hasto menjelaskan, kemenangan partai ditentukan dari gerakan kader di akar rumput, bukan dari mobilisasi elite. Hasto pun meminta para kader patuh dan tunduk kepada arahan dan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Jangan mudah terbawa arus, komando akan diberikan oleh Ketum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Ketika komando diberikan maka seluruh elemen partai akan bergerak dalam satu rampak barisan dengan penuh optimisme memenangkan Pemilu 2024, membuat hatrick," kata Hasto.

Advertising
Advertising

Dalam survei terbaru yang diadakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), PDIP bakal kembali menjadi partai pemenang pemilihan umum jika digelar hari ini. Dalam survei itu dipaparkan PDIP mendapat dukungan terbesar 23,7 persen, sementara di bawahnya ada Gerindra dengan 9,2 persen Golkar 8,3 persen, PKB 6,2 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 2,5 persen, dan NasDem 2 persen.

"PDIP mengalami tren kenaikan dibanding Pemilu 2019 yang mendapat 19,3 persen dan naik menjadi 23,7 persen," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam konferensi pers secara daring pada Kamis, 9 Juni 2022.

Sementara untuk Golkar dan Gerindra, Deni menyebut elektabilitas kedua partai tidak mengalami kenaikan atau perubahan. Bahkan, menurut Deni, elektabilitas kedua partai cenderung menurun.

"Begitu juga partai lain di parlemen tidak mengalami kemajuan, PPP dan PAN juga demikian, hanya PDIP yang hanya mengalami kemajuan dibandingkan 2019," kata Deni.

Hasil serupa tergambar dalam survei Charta Politika Indonesia. Dalam pemaparan hasil survei Senin kemarin, lembaga yang dipimpin oleh Yunarto Wijaya itu menyatakan PDIP berada di posisi teratas dengan perolehan suara mencapai 24,1 persen, diikuti oleh Gerindra 13,8 persen dan Golkar 11,3 persen. Meskipun demikian, jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan masih cukup besar, mencapai 15,8 persen.

Baca: Pemilu 2024, DPR Akan Sahkan 3 Anggota DKPP Usulan Mereka Hari Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

2 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

11 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

19 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

20 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

21 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

23 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya