Pengamat Politik Nilai Zulkifli Hasan PAN Bisa Jadi Menteri Jika Ada Reshuffle
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 12 Juni 2022 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berpeluang duduk di kursi menteri Kabinet Indonesia Maju jika terjadi reshuffle. Selain Zulkifli, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno juga berpotensi dapat kursi jika Zulkifli tidak terpilih.
“Ada kecenderungan Jokowi itu ingin mengonsolidasikan kekuatan partai melalui ketua umumnya yaitu masuk kabinet. Makanya pasti kalau PAN dapat jatah kursi, saya menduga kalau nggak ketua umum ya sekjen,” katanya saat dihubungi, Ahad, 12 Juni 2022.
Menurut Adi, jika ada ketua umum atau sekretaris jenderal partai yang masuk kabinet, maka Presiden Joko Widodo bisa menguatkan dukungan politiknya. Namun jika tidak ada nama alternatif selain Zulkifli Hasan atau Eddy Soeparno, maka PAN tidak mendapatkan kursi menteri.
“Kalau tidak ada alternatif ya tidak dapat menteri,” ujarnya.
Adi menuturkan, reshuffle kabinet pada menteri yang terafiliasi dengan partai politik terutama ketua umum atau sekretaris jenderal partai, maka haram hukumnya. Karena mempertimbangkan tembok politik untuk kebijakan yang dibuat presiden.
Sikap politik Jokowi sulit ditebak...
<!--more-->
Jika reshuffle, kemungkinan menteri berlatar belakang partai politik hanya digeser saja ke kementerian lain. Tetapi keputusan formasi baru menteri tinggal menunggu pengumuman resmi dari Jokowi saja.
Sikap politik Jokowi, kata Adi, juga sulit ditebak dan di luar ekspektasi. “Agak rumit membaca sikap politik presiden itu. Tidak sesuai dengan ekspektasi dan terprediksi, seringkali manuvernya beda-beda,” ujarnya.
Menurut Adi, menteri yang terpilih tidak mesti sesuai latar belakang kepakaran dan akademiknya. Dia mencontohkan seperti Nadiem Anwar Makarim, mantan bos Gojek, yang justru jadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Nama Zulkifli Hasan pernah tercatat pernah menjadi Menteri Kehutanan yang menggantikan Malem Sambat Kaban. Zulkifli menjabat sejak tahun 2009 sampai 2014 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sedangkan Eddy Soeparno, berlatar belakang seorang pebisnis berpendidikan ekonomi. Dia pernah tercatat sebagai pemimpin tinggi di berbagai perusahaan nasional.
Kemarin, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Ahmad Yohan mengatakan, partainya menyerahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait urusan formasi baru menterinya. Menurutnya, PAN bersikap tetap sabar meski belum diberikan jatah kursi menteri oleh Jokowi.
Yohan menuturkan bahwa kepentingan bangsa dan negara lebih didahulukan, serta mengurangi gesekan politik yang terjadi sejak Pemilu 2019. Dia juga mengatakan bahwa PAN bergabung dengan pemerintah tanpa syarat.
Partainya juga telah melakukan komunikasi politik dengan presiden untuk membantu kinerja pemerintahan. Tapi Yohan tidak secara gamblang mengatakan PAN bakal masuk ke lingkaran menteri.
“Ya sudah ada, harapan bahwa nanti kalau bisa PAN ikut membantu. Kan sudah kita bantu, tidak harus jadi menteri kan?” katanya dalam diskusi virtual via kanal YouTube MNC Trijaya, Sabtu, 11 Juni 2022.
Presiden Jokowi saat ditemui pada Rabu, 8 Juni 2022 lalu, memilih hemat bicara saat ditanya soal kepastian reshuffle kabinet. Tempo juga berkesempatan meminta tanggapan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi karena dirinya mendapat kritik layak reshuffle akibat persoalan minyak goreng yang belum tuntas.
Dia juga hemat bicara dan menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi karena sebagai hak prerogatif presiden.
Baca juga: Kabar Reshuffle Kabinet, PAN: Mau Dikasih atau Tidak Itu Terserah Presiden
FAIZ ZAKI | DEWI NURITA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.