Sempat Hilang dari Catatan Sejarah, Inilah Awal Mula Penemuan Candi Borobudur

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 7 Juni 2022 19:22 WIB

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu 6 Mei 2012. TEMPO/Subekti. 20120506.

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum seindah dan semegah seperti saat sekarang, Candi Borobudur yang dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra itu sempat terbengkalai cukup lama. Diperkirakan hal ini terjadi karena adanya sejumlah bencana, seperti gempa bumi, erupsi Gunung Merapi, hingga tanah longsor. Bahkan, dalam manuskrip abad XVIII, Borobudur pernah hilang dari catatan sejarah.

Barulah menjelang 1814 saat Kerajaan Inggris mengambil-alih wilayah pendudukan Belanda, Candi Borobudur kembali ditemukan. Kisah penemuannya tertuang dalam buku berjudul Candi Borobudur (1976) yang ditulis oleh Soekmono, seorang ahli purbakala Universitas Indonesia (UI) sekaligus pernah menjabat sebagai Kepala Proyek Pelita Pemugaran Candi Borobudur.

Dalam buku yang diterbitkan UNESCO tersebut, Soekmono menjelaskan, sejarah awal mula penemuan Borobudur dilakukan oleh Letnan Jenderal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles. Dia mendengar kabar keberadaan adanya candi bernama Borobudur Raffles saat melintas ke Semarang. Tak butuh waktu lama, dirinya langsung mengutus Hermanus Christiaan Cornelius untuk menyelidiki candi tersembunyi itu.

Setibanya di lokasi yang dicari, Cornelius mendapati sebuah bangunan besar yang tersembunyi di suatu tempat yang tak jauh dari pertemuan Sungai Elo dan Sungai Progo. Dengan mengerahkan 200 penduduk, dirinya segera membersihkan semak belukar dan batu-batu liar di sekitar lokasi. Secara perlahan, wujud Candi Borobudur yang semula hanya bangunan besar pun mulai terlihat jelas. Dari situlah Candi Borobudur berhasil ditemukan kembali setelah sekian lama terkubur.

Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dilakukan pemugaran secara berencana atas Candi Borobudur. Di bawah pengarahan insinyur Belanda, Theodoor van Erp, stupa-stupa yang masih berserakan disusun kembali. Pun jalur jalan ditata ulang di atas teras-teras serta berbagai relief ukiran dikembalikan pada kedudukan aslinya. Dirinya berhasil mengembalikan sebagian besar kejayaan Borobudur pada waktu silam.

Advertising
Advertising

Setelah Indonesia merdeka, pada 1955, pemerintah meminta bantuan kepada UNESCO untuk menangani masalah Candi Borobudur. Selanjutnya pada 1960, Borobudur dinyatakan dalam keadaan darurat dan UNESCO dilibatkan lebih aktif dalam upaya pelestarian ini. Upaya penyelamatan Candi Borobudur dilakukan secara besar-besaran sejak 1971. Hingga akhirnya, UNESCO memasukkan Candi Borobudur sebagai salah satu Situs Warisan Dunia pada 1991.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Hari Ini, 44 Tahun Lalu Candi Borobudur Dipugar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini



Berita terkait

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

17 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

8 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

9 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

10 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

11 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

11 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

14 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

14 hari lalu

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

15 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Pangeran William Kembali Menjalankan Tugas Kerajaan Sejak Kate Sakit Kanker

15 hari lalu

Pangeran William Kembali Menjalankan Tugas Kerajaan Sejak Kate Sakit Kanker

Pangeran William kembali muncul di hadapan publik untuk menjalani tugas kerajaan.

Baca Selengkapnya