Surya Paloh Ungkap Ancaman yang Dihadapi Indonesia jika Tidak Merawat Pancasila
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Kukuh S. Wibowo
Kamis, 2 Juni 2022 20:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pidato pembukaan Silaturahmi Nasional Kita Pancasila, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyampaikan sejumlah ancaman yang akan dihadapi Bangsa Indonesia jika tidak menjaga dan merawat Pancasila sebagai ideologi kebangsaan.
“77 tahun sudah ideologi kebangsaan Pancasila ini berada di tengah-tengah kehidupan kebangsaan kita. Para founding father bangsa ini telah menemukan hasil kontemplasi pemikiran, menggali bukti-bukti pemikiran apa yang kita kenal sebagai ideologi kebangsaan kita, Pancasila,” kata Paloh di Gedung DPP NasDem Jakarta, Kamis, 2 Juni 2022.
Dia menuturkan Pancasila merupakan kekuatan yang menjadikan alat pemersatu bangsa. Sebab, Indonesia memiliki beragam bahasa, suku, etnik bahkan agama. “Kita tahu semuanya sebagai suatu bangsa kita terdiri dari berbagai aneka ragam etnik, suku, agama yang terus terang saja tidak mudah untuk dipersatukan. Kita bersyukur, kita memiliki alat pemersatu yang disebut sebagai Pancasila,” ujarnya.
Menurut Surya Paloh jika rakyat Indonesia tidak menanamkan Pancasila dalam dirinya, maka ada berbagai ancaman yang bisa terjadi dalam kehidupan berbangsa. “Jika kita tidak percaya diri, tidak meyakini, kita tidak, barangkali, berinteraksi di dalam kesepakatan jiwa, roh, soul (jiwa) yang ada pada diri kita bahwasanya esensi keberadaan Pancasila jelas masih kita butuhkan. Sayang seribu kali saya, bukan hanya sayang seribu kali sayang kita akan mengalami ancaman baru,” ujarnya.
Ia menurutrkan ancaman baru yang akan dihadapi bangsa ini adalah kehilangan Indonesia yang dibanggakan. “Indonesia yang memang diberikan Sang Maha Pencipta sebagai suatu negara dan bangsa yang memiliki tingkat daya efektivitas yang amat sangat luar biasa. Lihatlah dari posisinya yang strategis secara geografis. Potensi kekayaan alamnya, lautannya, riset mineralnya,” ucap Paloh.
Paloh berujar apa yang ada pada Indonesia merupakan potensi kekuatan yang dimiliki sebagai suatu bangsa. “Barapa ribu pulau yang kita miliki, keindahan alamnya, kontur, struktur tanah yang subur, hujan dan panas yang ada sepanjang tahun. Apa yang tidak kita miliki?” ujarnya.
Menurutnya ancaman yang tidak kalah penting adalah tawaran-tawaran baru, pikiran-pikiran baru yang menyatakan aliran pemikiran itu jauh lebih berarti, jauh lebih bermanfaat bahkan bisa diyakini, dipastikan untuk mempersuasi masyarakat.
“Bahwasanya kehidupan yang bukan hanya di dunia tapi di hari esok, hari penantian, hari akhirat nanti dipastikan terjamin dengan aliran-aliran pemikiran seperti itu,” kata Surya Paloh.
MUTIA YUANTISYA
Baca Juga: Pimpin Upacara di Ende, Jokowi Ajak Generasi Muda Bumikan Pancasila