Turun Langsung saat Gereja Yogya Diteror, Empati Buya Syafii Terus Membekas

Sabtu, 28 Mei 2022 06:50 WIB

Romo Paroki Gereja Katholik Kumetiran Yohanes Dwi Harsanto (kedua kanan) mendoakan almarhum Buya Ahmad Syafii Maarif saat prosesi penyemayaman di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat 27 Mei 2022. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, Buya Ahmad Syafii Maarif wafat pada Jumat 27 Mei pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wafatnya cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif pada Jumat 27 Mei 2022 meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang yang pernah mengenalnya.

Tak terkecuali bagi kalangan umat dan rohaniwan kristiani.

"Kami masih ingat, saat gereja kami St Lidwina Bedog Sleman diserang teror, Buya langsung datang, bersepeda menuju gereja," kata Pastor Yohanes Dwi Harsanto, Wakil Uskup Urusan Kategorial Keuskupan Agung Semarang saat melayat ke Masjid Gedhe Kauman, Jumat 27 Mei 2022.

Gereja St Lidwina Bedog Sleman memang berjarak tak terlalu jauh dengan kediaman pribadi Buya di Perumahan Nogotirto Gamping, Sleman. Saat kejadian Buya tengah makan bersama tetangganya di sebuah warung yang hanya berjarak 300 meter dari gereja itu.

Kedatangan Buya saat itu ke gereja untuk menguatkan para jemaat agar tak takut pada teror dalam bentuk apapun.

Advertising
Advertising

Buya saat itu juga langsung menggelar konferensi pers dan menyatakan aksi teror pada umat beragama yang sedang beribadah adalah tindakan biadab.

"Jadi sebagai pendamai, Buya terjun langsung, dengan tangan dan kakinya, untuk mengusahakan perdamaian itu," kata dia.

Pantauan Tempo saat itu, Gereja St Lidwina, Sleman, diserang teror persisnya pada Ahad pagi 11 Februari 2018 silam.

Rohaniwan yang memimpin misa saat itu Romo Karl Edmund Prier S.J. asal Jerman dibacok kepala dan lehernya oleh pelaku hingga dilarikan ke rumah sakit. Pelaku juga merusak sejumlah ornamen dalam gereja dan mengancam umat yang beribadah dengan hunusan pedang.

Namun dibalik peristiwa itu, empati Buya bagai berkah tersendiri dan terus membekas.

Apalagi saat itu, pasca kedatangan Buya, sejumlah aktivis Muhammadiyah juga turut datang membantu membersihkan sisa sisa darah dan kerusakan akibat serangan itu. Sebagian aktivis merupakan tetangga Buya.

Kepedulian Buya itu, ujar Yohanes, yang membuat hubungan antar agama pascaperistiwa itu tetap terjaga tenang dan damai.

"Kepada keluarga besar Muhammadiyah dan teman-teman antaragama yang selama ini bekerja sama dengan beliau serta keluarga yang ditinggalkan, kami sampaikan belasungkawa sebesar-besarnya, " kata Yohanes.

Catatan Tempo, sepekan pasca serangan itu, dalam sebuah forum di Yogya, Buya mengungkap kagum dengan sikap Romo Prier dalam kasus teror Gereja Bedog Sleman.

Rohaniwan itu ternyata tidak berusaha lari meninggalkan ibadat yang ia pimpin hingga menjadi korban serangan teror. Romo Prier kala itu mengaku dirinya yang salah karena tidak lari saat hendak diserang.

“Bagi saya, itu sikap luar biasa dari Romo Prier,” ujar Buya.

Buya kagum dengan sikap pengampunan tanpa pandang bulu yang ditunjukkan Romo Prier kepada penyerangnya itu. “Dia sadar dia pamong dan dia tetap melayani umatnya meski nyawa terancam,” tuturnya.

Buya menilai ketika seseorang menyerap ajaran agama dengan baik, yang muncul adalah sikap berani dan pemaaf.

Namun, ketika ajaran agama itu tak dimaknai dengan benar, yang muncul adalah sikap lemah, kebrutalan, kekerasan, dan kekejaman kepada lainnya.

Buya menuturkan, dalam Islam pun mengenal ajaran suci yang disebut rahmatan lil alamin. “Bahwa kehadiran Islam, rahmat Islam, harus dirasakan semua orang, termasuk orang tak beriman,” kata Buya.

Dalam peristiwa serangan Gereja Bedog Sleman itu, Buya tak hanya menguatkan korban penyerangan.

Buya juga sempat menjenguk dan berdialog dengan pelaku penyerangan bernama Suliyono yang sudah dilumpuhkan polisi dan dirawat di RS Bhayangkara Yogya.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Tim Dokter Ungkap Wafatnya Buya Syafii Maarif karena Serangan Jantung Ketiga

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

4 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

8 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

14 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

18 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

19 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

19 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

33 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

34 hari lalu

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

Gereja-gereja Katolik di Palestina merayakan Minggu Paskah di tengah serangan Israel yang masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

43 hari lalu

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

Selain Lisbon dan Porto, Braga juga dilirik wisatawan yang mengunjungi Portugal. Destinasi apa yang menarik di sana?

Baca Selengkapnya

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

52 hari lalu

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya