Syafii Maarif Wafat, Rohaniwan Kristen-Katolik Ikut Berduka

Jumat, 27 Mei 2022 16:46 WIB

Romo Paroki Gereja Katholik Kumetiran Yohanes Dwi Harsanto (kedua kanan) mendoakan almarhum Buya Ahmad Syafii Maarif saat prosesi penyemayaman di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat 27 Mei 2022. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, Buya Ahmad Syafii Maarif wafat pada Jumat 27 Mei pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wafatnya Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii turut membawa duka bagi rohaniwan Kristen dan Katolik. Sejumlah pemuka kedua agama itu turut menyambangi jenazah Buya Syafii saat disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat, 27 Mei 2022.

Berdasarkan pantuan Tempo, diantara perwakilan rohaniwan kristen dan katolik yang hadir adalah Pastor Yohanes Dwi Harsanta, Kepala Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kemetiran Yogyakarta. Dia turut datang demi memberi penghormatan terakhir pada Buya.

"Bagi kami, beliau sosok pendamai, bukan sekedar asal damai, tapi damai yang bermartabat dan berkeadilan," kata Yohanes yang juga Wakil Uskup Urusan Kategorial itu.

"Kami menghormati beliau sebagai sosok yang mengutamakan kebenaran berdasarkan keadilan," kata Yohanes.

Yohanes menilai Buya Syafii sebagai sosok yang senantiasa menganggap perdamaian antar umat manusia sebagai hal mutlak, merupakan fase tertinggi dari seseorang yang telah matang spiritualitasnya.

Advertising
Advertising

"Dengan sosok yang konsisten memperjuangkan perdamaian seperti Buya itulah, semua umat beragama patut merasa kehilangan beliau," kata Yohanes.

Rohaniwan lain yang melayat Buya Syafii di Masjid Gedhe Kauman adalah pendeta Gomar Gultom selaku Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Gomar mengatakan duka atas wafatnya Buya Syafii tak hanya dirasakan oleh umat Islam dan Muhammadiyah, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.

"Kami dan seluruh bagian bangsa Indonesia turut kehilangan sosok besar seperti Buya," kata Gomar.

Buya, kata Gomar, tak semata dipandang sebagai salah satu bapak bangsa.

"Kami meneladani beliau sebagai negarawan, tokoh republik, yang berkomitmen pada persoalan soalan kebangsaan," kata Gomar.

Gomar mengatakan, telah mengusulkan kepada pemerintah mengangkat Buya Syafii sebagai pahlawan bangsa.

"Beliau semasa hidup telah banyak membuat pencerahan dengan pandangan pandangan kebangsaannya," kata Gomar.

Syafii Maarif lahir di Nagari Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada 31 Mei 1935. Dia bersentuhan dengan Muhammadiyah ketika sejak masih kecil. Dia pernah menimba ilmu di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat.

Keputusannya menimba ilmu di Yogyakarta semakin membuat Syafii dekat dengan Muhammadiyah. Dia menerikan sekolahnya Mualimin Yogyakarta dan kemudian meneruskan ke jenjang perguruan tinggi di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta (Sekarang bernama Universitas Negeri Yogyakarta) dan tamat pada tahun 1968.

Selama menjadi pelajar dan mahasiswa dia aktif di lembaga pers majalah Sinar, majalah pelajar Mualimin. Dia juga pernah menjadi jurnalis hingga menjadi redaktur di Suara Muhammadiyah. Syafii juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam kala itu.

Buya Syafii juga pernah menempuh pendidikan S2 di Ohio State University, Amerika Serikat dan S3 dari University of Chicago, Amerika Serikat.

Sepanjang hayatnya, bungsu dari 4 bersaudara ini pernah menjabat sebagai menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah (1998-2005), Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP), dan pendiri Maarif Institute.

Buya Syafii wafat setelah mendapatkan serangan jantung ketiga pada Jumat pagi tadi, 27 Mei 2022. Dia meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Yogyakarta.

Jenazah Syafii Maarif dikebumikan di Pemakaman Muhammadiyah. Tepatnya di Dusun Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo. Jenazah Buya dibawa dari Masjid Kauman sekitar pukul 15.30 WIB. Dia sebenarnya memiliki hak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata karena menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Jokowi pada 2015. Akan tetapi Buya Syafii memilih untuk tak menggunakan haknya itu.

Baca: Presiden Jokowi Kagumi Kesederhanaan Buya Syafii Maarif

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

5 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

10 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

17 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

18 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya