Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Febriyan

Sabtu, 7 Mei 2022 12:48 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan penyebab anak-anak lebih cenderung terserang hepatitis akut misterius yang saat ini tengah mewabah di sejumlah negara. Salah satu alasannya karena anak-anak belum memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang kuat.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim menjelaskan, di berbagai negara, khususnya negara-negara yang penyakit baru ini terdeteksi pertama, yaitu Inggris Raya, anak-anak yang terserang penyakit ini usianya di bawah 6 tahun, sehingga imunitas tubuhnya belum sempurna.

"Ya hepatitis akut ini pada anak lebih rentan karena anak itu sistem imunnya belum sempurna, terutama anak-anak yang lebih kecil ya di bawah 6 tahun," ucap Muzal dalam diskusi daring, Sabtu, 7 Maret 2022.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroentero Hanifah Oswari sebelumnya telah mengungkapkan ciri-ciri anak-anak yang terserang penyakit hepatitis akut yang masih menjadi misteri penyebabnya saat ini. Ciri-ciri ini katanya penting diperhatikan guna mencegah kematian pada anak yang terjangkit.

Advertising
Advertising

Gejala awal anak yang terserang penyakit ini kata dia mulai dari gejala seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan kadang disertai demam. Setelah itu, gejalanya akan terus berlanjut demam, air kecil seperti warna teh, buang air besar seperti dempul dengan warna pucat, dan warna mata atau kulitnya kuning.

Selanjutnya, Hanifah mengatakan, dari pemeriksaan oleh dokter nantinya ditemukan kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT), yakni enzim di hati, diperoleh kadanya meningkat di atas 500 internasional limit per mililiter.

"Nah bila berlanjut lagi gejalanya pasien akan mengalami gangguan pembekuan darah dan selanjutnya akan terjadi penurunan kesadaran yang akan berlanjut menjadi kematian bila pasien tidak melakukan transplantasi hati," ujar dia.

Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya.

Kewaspadaan tersebut juga meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia dalam rentang waktu dua pekan hingga 30 April 2022.

Baca: Hepatitis Akut Misterius Ada Hubungannya dengan Vaksin Covid-19? Ini Kata IDAI

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

23 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

24 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

25 hari lalu

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

Intip 6 makanan lezat yang memberikan pengaruh kuat dalam hal kesehatan hati.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

25 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

27 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya