Terpopuler: Luhut dan Dukungan Jokowi 3 Periode, Keturunan PKI Boleh Jadi TNI

Reporter

Tempo.co

Jumat, 1 April 2022 06:26 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam acara Silahturahmi Nasional Desa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Berita yang banyak menyita perhatian pembaca hingga pagi ini, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut berada di belakang Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang berencana melakukan deklarasi dukungan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi 3 periode. Kemudian, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengizinkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mendaftar menjadi prajurit TNI. Berikut ringkasannya:

1. Luhut Binsar Pandjaitan di Belakang Apdesi yang Dukung Jokowi 3 Periode

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut berada di belakang Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang berencana melakukan deklarasi dukungan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiga periode. Ketua Majelis Pembina Organisasi Apdesi Muhammad Asri Anas mengakui bahwa Luhut sebagai ketua dewan pembina mereka.

"Kalau ketua dewan pembina kan kita, anu, Pak Luhut, mau tarik-tarik ke mana terserahlah ya," kata Anas seraya tertawa, saat ditemui usai acara Silaturahmi Nasional (Apdesi) di Istora GBK, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Maret 2022.

Selain Luhut, menurut Anas, sejumlah menteri Jokowi lainnya juga masuk ke dalam struktur organisasi Apdesi pimpinan Surta Wijaya tersebut. Anas menyatakan Menteri Desa Abdul Halim Iskandar dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai penasehat mereka.

Advertising
Advertising

Tempo mengkonfirmasi jabatan Luhut sebagai Ketua Dewan Pembina di Apdesi ini kepada juru bicara Menko Kemaritiman Jodi Mahardi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons yang diberikan.

Meskipun demikian, Anas membantah kalau deklarasi tersebut dianggap sebagai perintah dari Luhut.

"Enggak ada, hanya membangun desa," kata Anas yang tercatat menjadi Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Barat pada 2020 ini, saat ditanya mengenai pesan Luhut ke APDESI.

Anas menyebut dukungan Jokowi 3 periode sebenarnya muncul karena aspirasi dari kepala desa mulai diterima oleh kepala negara ini. Ada lima aspirasi yang dibawa mereka, dari perubahan sistem gaji sekali tiga bulan bukan menjadi tiap bulan sampai penyederhanaan pelaporan Sistem Pertanggungjawaban atau SPJ.

"Jujur saja, lima aspirasi itu sudah empat tahun kami perjuangkan, tidak ada satupun menteri yang serius menanggapi," kata dia. Baru sekarang, kata dia, mulai ada respon dari pemerintah.

Dia juga mengklaim dukungan terhadap isu Jokowi 3 periode itu murni aspirasi internal. Ia bahkan bertanya siapa yang bisa memerintahkan kepala desa untuk memberikan dukungan ini.

"Presiden saja kami demo kemarin, saya juga yang nyuruh mereka demo," kata Anas, merujuk pada demo yang digelar Apdesi pada 16 Desember 2021 lalu di Jakarta.

Ketua Umum Apdesi Surta Wijaya juga membantah ada arahan dari Luhut. Surta juga mengatakan dilarang Luhut untuk berteriak Jokowi 3 periode saat berpidato.

"Udah saya tidak berani ngomong. Tadi saya udah mau teriak tiga periode, dilarang semua. Dia (Luhut) ngelarang malah, ketemu aja dilarang, kamu jangan cerita-cerita begitu," kata dia menceritakan ucapan Luhut.

Ia juga menyampaikan bahwa dukungan Jokowi tiga periode murni dari aspirasi internal karena merasa tuntutan mereka diterima oleh presiden.
"Sekarang giliran aku belain dia (Jokowi), kenapa? Timbal balik dong," ujarnya.

Sebagai catatan, terdapat dua kepengurusan Apdesi. Kubu Arifin Abdul Majid mengklaim mereka sebagai pengurus yang sah karena terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya ikut disorot dalam pusaran isu perpanjangan masa jabatan presiden. Dia menjadi salah satu pendengung isu tersebut dengan mengklaim 110 juta orang mendukung penundaan Pemilu 2024. Klaim Luhut ini diragukan banyak pihak.


2. Alasan Andika Perkasa Perbolehkan Keturunan PKI Jadi Anggota TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengizinkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mendaftar menjadi prajurit TNI. Andika menyebut tidak ada dasar hukum yang melarang seorang keturunan PKI untuk bisa mendaftar.

"Zaman saya tak ada lagi keturunan dari apa, tidak, karena saya gunakan dasar hukum," kata dia di akun youtube resmi Jenderal TNI Andika Perkara pada Rabu, 30 Maret 2022.

Pernyataan ini disampaikan Andika dalam rapat koordinasi penerimaan prajurit TNI (Akademi TNI, PA PK TNI, Bintara TNI, dan Tamtama TNI). Rapat digelar bersama Panitia Pusat Penerimaan Prajurit TNI Tahun Anggaran 2022 di Markas Besar TNI di Jakarta.

Rapat ini membahas mekansime penerimaan prajurit TNI. Mulai dari tes mental ideologi, psikologi, akademik, kesamaptaan jasmani, dan kesehatan.

Lalu saat mengulas tes mental ideologi, Andika mempertanyakan apa yang dinilai dari poin nomor empat yang berkaitan dengan keturunan si calon prajurit. "Yang mau dinilai apa? kalau dia ada keturunan dari apa?," kata dia ke panitia.

Panitia pun menjawab yaitu keturunan dari organisasi yang terlibat pada kejadian tahun 1965/1966. Dasar hukum yang digunakan panitia adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara atau TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI.

Panitia sempat menyebut kalau TAP MPRS ini ikut melarang organisasi underbouw dari PKI. Keterangan dari panitia inilah yang membuat Andika sangsi dan meminta agar mengecek kembali aturan sebenarnya, "Yakin ini? cari internet sekarang," kata dia.

Andika pun lalu menyampaikan ke peserta rapat kalau TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang.

"Tidak ada kata-kata underbouw segala macam," ujarnya.

Berikutnya, TAP MPRS ini juga menyatakan Komunisme, Leninisme, dan Marxisme, sebagai ajaran terlarang. "Itu isinya, ini adalah dasar hukum, ini legal. Tapi yang dilarang PKI, kedua ajaran Komunisme, Leninisme, dan Marxisme, itu yang tertulis," kata dia.

Lantas, Andika balik bertanya dasar hukum apa yang dilanggar seorang keturunan PKI. "Siap tidak ada," kata panitia.

Sehingga, Andika pun langsung mengingatkan panitia agar jangan mengada-ada dalam menyusun tes mental ideologi ini. Andika pun langsung meminta poin nomor empat tersebut dihilangkan.

"Jadi jangan kita mengada-ada, saya orang yang patuh peraturan perundang-undangan, ingat ini, kalau kita melarang, pastikan kita punya dasar hukum," kata dia.

Tempo mencoba menghubungi Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Prantara Santosa terkait hasil rapat ini. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga menghapus tes renang dan tes akademik dalam penerimaan calon anggota TNI.

Baca: Kades Dukung Jokowi 3 Periode, Komisi II DPR Khawatir Ditunggangi Pihak Tertentu

Berita terkait

Lestarikan Candi Borobudur, Luhut Umumkan Perpres Penataan Kawasan Sudah Ditandatangani Jokowi

9 jam lalu

Lestarikan Candi Borobudur, Luhut Umumkan Perpres Penataan Kawasan Sudah Ditandatangani Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya pelestarian candi, termasuk Candi Borobudur, harus terintegrasi, menjaga keutuhan budaya dan lingkungan yang mendukung keberadaan candi.

Baca Selengkapnya

TNI Jelaskan Alasan Proses Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Waktu Lama

12 jam lalu

TNI Jelaskan Alasan Proses Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Waktu Lama

TNI mengungkap alasan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens membutuhkan waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama TNI-Polri dalam Pembebasan Pilot di Papua

12 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama TNI-Polri dalam Pembebasan Pilot di Papua

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol. Eddy Hartono, memberikan apresiasi terhadap kolaborasi yang kuat antara TNI dan Polri dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Baca Selengkapnya

TNI Bantah Suap OPM Kelompok Egianus Kogoya dalam Pembebasan Pilot Susi Air

17 jam lalu

TNI Bantah Suap OPM Kelompok Egianus Kogoya dalam Pembebasan Pilot Susi Air

Jubir TPNPB-OPM mengklaim bahwa TNI dan Polri memberikan sejumlah uang kepada Egianus Kogoya dan kelompoknya dalam pembebasan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya

Maraknya Represifitas Aparat, Tim Advokasi Untuk Demokrasi Serukan Penegakan Hukum yang Lebih Inklusif

1 hari lalu

Maraknya Represifitas Aparat, Tim Advokasi Untuk Demokrasi Serukan Penegakan Hukum yang Lebih Inklusif

Tim Advokasi Untuk Demokrasi menyelenggarakan diskusi untuk pemantauan dan pendampingan terhadap kekerasan yang dilakukan aparat keamanan.

Baca Selengkapnya

Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air, Jokowi: Setiap Kegiatan di Papua Harus Didampingi TNI-Polri

1 hari lalu

Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air, Jokowi: Setiap Kegiatan di Papua Harus Didampingi TNI-Polri

Pascapembebasan Pilot Susi Air, Jokowi mengatakan bahwa dirinya selalu menekankan setiap kegiatan di Papua harus didampingi oleh aparat keamanan.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pemberontakan PKI Madiun 76 Tahun Lalu, Soe Hok Gie Pernah Menuliskannya

2 hari lalu

Mengingat Pemberontakan PKI Madiun 76 Tahun Lalu, Soe Hok Gie Pernah Menuliskannya

Pemberontakan PKI-Musso di Madiun, pada pagi hari 18 September 1948, pasukan komunis berhasil menguasai Madiun. Soe Hok Gie pernah menuliskannya.

Baca Selengkapnya

TNI Bantah Lakukan Operasi Militer di Nduga untuk Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera OPM

2 hari lalu

TNI Bantah Lakukan Operasi Militer di Nduga untuk Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera OPM

Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Hariyanto membantah klaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) ihwal operasi militer TNI-Polri untuk bebaskan pilot Susi Air,

Baca Selengkapnya

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

2 hari lalu

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pameran ini merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memamerkan potensi sektor transportasi udara.

Baca Selengkapnya

OPM Klaim Ada Operasi Militer Indonesia untuk Bebaskan Pilot Susi Air

2 hari lalu

OPM Klaim Ada Operasi Militer Indonesia untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Sebby Sambom mengklaim adanya upaya operasi militer yang dilakukan oleh TNI untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens

Baca Selengkapnya