PAN Sesalkan Pemecatan Terawan Agus Putranto Sebagai Anggota IDI
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Febriyan
Minggu, 27 Maret 2022 17:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional, Saleh Partaonan Daulay, menyayangkan pemecatan permanen Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dia pun meminta Kementerian Kesehatan turun tangan dalam mengatasi konflik antara Terawan dengan IDI ini.
"Saya kira baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat. Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya. Bahkan, beliau pernah menjabat sebagai menteri kesehatan RI," kata Saleh dalam keterangannya, Ahad, 27 Maret 2022.
Menurut Saleh, banyak prestasi di dunia kedokteran yang telah diukir Terawan. Dia menyebut mantan Menteri Kesehatan tersebut berhasil menjadikan RSPAD sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia.
"Sebagai dokter dan anggota TNI, banyak prestasi yang sudah ditorehkan. Bahkan tidak berlebihan bila disebut bahwa RSPAD menjadi salah satu rumah sakit besar yang berkualitas baik berkat tangan dingin dokter Terawan," ujar Saleh
Saleh menerangkan, dirinya cukup terkejut dengan pemecatan terhadap Terawan yang diputuskan melalui rapat khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI dalam Muktamar di Banda Aceh pada Jumat, 25 Maret 2022. Ia menyebut Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturrahim dalam merajut persatuan.
"Kok ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan. Permanen lagi. Ini kan aneh, ya?" kata Saleh.
Ia meminta Kementerian Kesehatan mengambil tindakan dan harus memfasilitasi pertemuan IDI dengan Terawan. Saleh berpendapat seluruh persoalan dan isu yang beredar harus diselesaika melalui dialog.
MKEK IDI memecat Terawan dalam Muktamar di Banda Aceh pada Jumat, 25 Maret 2022. Dalam pertimbangannya, MKEK menilai Terawan tidak memiliki itikad baik setelah diberikan sanksi terkait metode ‘cuci otak’ pada 2018.
Terawan mengembangkan metode cuci otak (flushing) dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA) untuk melancarkan peredaran darah di kepala. Dia mengklaim berhasil menangani berbagai pasien yang mengalami stroke.
Namun IDI menilai metode Terawan itu belum teruji secara ilmiah. Selain itu, Terawan juga telah melakukan publikasi dan promosi masif dengan klaim kesembuhan di media.
Lalu yang kedua adalah program Vaksin Nusantara untuk menangani Covid-19. Terawan Agus Putranto mengklaim Vaksin Nusantara aman bagi orang-orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Namun, Vaksin Nusantara juga memiliki banyak polemik karena penelitiannya dianggap belum selesai.