TPNPB OPM Klaim Serang Pos TNI dan Polri di Nduga

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Febriyan

Sabtu, 26 Maret 2022 19:59 WIB

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah melakukan penyerangan terhadap Pos TNI dan Polri Indonesia di pinggir Kali Keneyam, Nduga, Papua, pada hari ini Sabtu 26 Maret 2022. Mereka belum mengetahui apakah ada korban dalam kontak senjata tersebut.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan penyerangan ini dilakuan bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) mereka ke-51 yang berlangsung pada hari ini, Sabtu 26 Maret 2022. Sebagai sayap militer OPM, Sebby menyatakan mereka telah terbentuk pada 26 Maret 1963.

"Pasukan TPNPB Kodap III Darakma Nduga melakukan serangan di Pos Militer Indonesia di Keneyam Ibu Kota Kabupaten Nduga, dan kontak senjata telah dilakukan sore ini pada pukul 17.00-19.00," kata dia melalui keterangan tertulis.

Dalam kontak senjata tersebut, mereka juga mengklaim telah menembak 3 anggota TNI. Pasukan TPNPB disebutkan Sebby menggunakan penembak jitu saat melakukan penyerangan. Mereka juga melemparkan granat dengan menggunakan senjata pelontar. Meskipun demikian, Sebby menyatakan tak mengetahui secara pasti apakah tiga anggota TNI tersebut menjadi korban.

"Menembak peluru granat dari senapan pelontar ke arah pasukan teroris yaitu TNI/Polri. Jadi apakah ada korban atau tidaknya belum pastikan dan untuk sementara pihak TPNPB belum ada yang korban," ungkap Sebby.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan, mereka sudah mengintai pergerakan pasukan TNI dan Polri di pinggir kali Keneyam selama satu pekan. Setelah itu, mereka memutuskan untuk melakukan penyerangan.

"Kontak tembak terjadi di samping kantor perikanan yang berdekatan dengan rumah sakit lama ujung Bandara Kenyam, ibu Kota kabupaten Nduga-Papua. Laporan resmi dari Panglima Kodap III Ndugama Darakma, Bridgen Egianus Kogeya," kata dia.

Tempo masih mencoba mengkonfirmasi informasi ini ke Polri maupun TNI. Hingga berita ini diturunkan, belum ada respon dari aparat keamanan.

Sebelumnya TPNPN OPM juga menyatakan bertanggungjawab terhadap penembakan terhadap delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika di Distrik Ilaga, Puncak, Papua hingga tewas pada awal bulan lalu. Delapan orang tersebut tengah melakukan perbaikan terhadap tower komunikasi di wilayah tersebut.

Berita terkait

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

1 jam lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

4 jam lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

4 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

10 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

10 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

11 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

14 jam lalu

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

15 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya