Kontroversi Terawan: Metode Cuci Otak hingga Vaksin Nusantara

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 26 Maret 2022 13:05 WIB

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Universitas Diponegoro, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi, menggagas vaksin Nusantara, vaksin ini dinilai dapat memicu antibodi seumur hidup.. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memberhentikan Terawan Agus Putranto dari anggota IDI secara permanen. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Muktamar XXXI IDI di Banda Aceh, Jumat, 25 Maret 2022.

"Pemberhentian tersebut dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja," demikian penggalan bunyi keputusan sidang seperti dikutip dari video yang dibagikan Epidemiolog UI Pandu Riono lewat akun Twitter @drpriono1. Pandu membolehkan cuitannya dikutip.

Belum ada keterangan resmi dari pihak IDI mengenai alasan pemecatan Terawan. Sejumlah sumber menyebut pemecatan Terawan di antaranya karena dianggap tidak memiliki itikad baik setelah diberikan sanksi terkait metode ‘cuci otak’ pada 2018 dan mempromosikan vaksin nusantara secara luas meskipun penelitiannya belum selesai.

Tempo masih mencoba mengkonfirmasi alasan pemecatan Terawan kepada Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran periode 2018-2021, Pukovisa Prawiroharjo, namun pesan dan telepon belum direspons.

Adapun Terawan memang merupakan sosok yang cukup kontroversial. Terawan diangkat menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019. Terawan masuk kabinet ketika dia dijatuhi sanksi oleh MKEK IDI.

Advertising
Advertising

Dia dipersoalkan karena praktik komersial metode intra-arterial heparin flushing (IAHF) alias 'cuci otak' untuk penderita stroke. Dokter ahli radiologi itu pun kondang sebagai dokter penyembuh stroke. Di sisi lain, sejumlah kolega Terawan menilai metode itu belum terbukti secara klinis.

MKEK mengirim surat kepada Presiden Jokowi pada akhir September 2019 yang meminta jangan memilih Terawan menjadi anggota kabinet. Jokowi tetap mengangkat eks Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto itu menjadi Menteri Kesehatan.

"Menteri harus memiliki pengalaman manajemen yang baik. Saya melihat dokter Terawan dalam mengelola RSPAD memiliki kemampuan itu," kata Jokowi, dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 2 Desember 2019.

Upaya menghalangi Terawan masuk kabinet menjadi ujung hubungan yang memanas sejak 2018 lalu. Majelis etik mencabut keanggotaan Terawan di IDI selama 12 bulan.

Surat berisi sanksi tertanggal 12 Februari 2018 itu menyebutkan Terawan melanggar empat prinsip dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia. Pelanggarannya adalah mengiklankan diri secara berlebihan, tak memenuhi panggilan Majelis sebanyak delapan kali, menarik bayaran dari tindakan yang belum terbukti secara medis, dan menjanjikan kesembuhan bagi pasien IAHF. Majelis juga menjatuhkan sanksi pencabutan rekomendasi izin praktik dokter Terawan.

Vonis MKEK tadi antara lain dikirimkan ke Markas Besar TNI dan Pengurus Besar IDI. Wakil Ketua Umum MKEK Pukovis Prawiroharjo menjelaskan, keputusan diserahkan ke pengurus pusat agar diteruskan ke IDI DKI Jakarta dan IDI Jakarta Pusat untuk dilaksanakan. "Tapi surat kami tak ditindaklanjuti," kata Pukovisa.

Ketua IDI DKI Jakarta Slamet Budiarto mengaku tak pernah menerima pemberitahuan tentang sanksi untuk Terawan. Dia pun menyatakan belum pernah diajak diskusi oleh pengurus IDI Jakarta Pusat yang berwenang mengeksekusi sanksi.

Ketua Umum IDI 2015-2018, Ilham Oetama Marsis sempat membuat forum yang mengundang Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta, pada pekan pertama April 2018. Menurut Marsis, forum itu menjadi tempat bagi Terawan untuk membela diri sebab kesempatan serupa belum pernah diberikan. Terawan hadir dan menjawab semua tudingan selama hampir setengah jam. Kata Marsis, kala itu Terawan tak membantah metode IAHF berbiaya mahal dan belum teruji secara klinis.

Marsis lantas merekomendasikan eksekusi sanksi terhadap Terawan ditunda hingga Muktamar IDI di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 23-28 September 2018. Dia beralasan penundaan sanksi untuk mengulur waktu sambil menunggu sikap Kementerian Kesehatan tentang 'cuci otak' Terawan. Seusai rapat akbar di Samarinda, eksekusi sanksi Terawan masih berkabut.

Pukovisa Prawiroharjo mengatakan, Majelis Etik dalam rapat bersama pengurus IDI pada Juni 2019 mempertanyakan sanksi terhadap Terawan yang tak pernah dieksekusi. Padahal waktu itu pimpinan pengurus pusat berjanji meminta pengurus wilayah dan cabang menjalankan rekomendasi yang diterbitkan Majelis.

Dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Rabu, 20 November 2019, Terawan menyatakan tak punya persoalan dengan IDI. Dia mengibaratkan hubungannya dengan para pengurus IDI bak anak dalam keluarga.

<!--more-->

Ketika bertemu dengan para sejawatnya di kantor IDI pada 30 Oktober 2019, Terawan, yang sudah menjabat Menteri Kesehatan, berseloroh bahwa anggota keluarga yang nakal biasanya paling disayangi. Terawan meminta para pengurus IDI mau menerimanya meski dia anak yang paling mbeling alias nakal.

Setelah tak lagi menjabat Menkes, kontroversi Terawan tak berhenti. Terawan menggagas Vaksin Nusantara. Vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik ini awalnya tidak mendapat persetujuan uji klinik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM.

Namun sejumlah anggota DPR berbondong-bondong membela Terawan. Sejumlah anggota DPR RI secara sukarela menjadi relawan vaksin Nusantara pada tahap uji klinik fase 2. Polemik Vaksin Nusantara berakhir dengan nota kesepahaman empat menteri/kepala lembaga pada April 2021.

Penelitian Vaksin Nusantara boleh berlanjut dengan syarat bersifat autologus yang hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri sehingga tidak dapat dikomersialkan. Belakangan, Vaksin Nusantara juga dikembangkan menjadi vaksin booster. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Jokowi yang meminta Vaksin Nusantara menjadi salah satu opsi untuk vaksin booster.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto salah satu yang telah disuntik booster dengan Vaksin Nusantara pada Kamis, 13 Januari 2022. Saat dikonfirmasi, juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo secara pribadi telah percaya dengan hasil kerja Terawan sebagai dokter militer maupun sebagai ilmuan.

"Ditambah kan Pak Prabowo juga treatment kesehatannya juga sering dengan dokter Terawan," kata Dahnil.

DEWI NURITA

Baca: Terawan Diberhentikan dari Anggota IDI Secara Permanen



Berita terkait

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

31 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

13 Maret 2024

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

3 Maret 2024

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

3 Maret 2024

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ada Terawan Agus Putranto di Kubu Prabowo, Selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil, sampai Zulhas

7 Februari 2024

Ada Terawan Agus Putranto di Kubu Prabowo, Selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil, sampai Zulhas

Terawan Agus Putranto ikut menghadiri debat capres di kubu Prabowo, selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, sampai Zulhas

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Terawan yang Hadir di Kubu Prabowo-Gibran saat Debat Capres

5 Februari 2024

Rekam Jejak Terawan yang Hadir di Kubu Prabowo-Gibran saat Debat Capres

Eks Menkes Terawan Agus Putranto hadir di debat capres terakhir mengenakan jaket khas pendukung pasangan Prabowo-Gibran. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Ungkap Alasan Kehadiran Terawan di Kubu Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

5 Februari 2024

Nusron Wahid Ungkap Alasan Kehadiran Terawan di Kubu Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

Eks Menkes Terawan Agus Putranto hadir di debat capres terakhir pada Ahad malam lalu. Ia mengenakan jaket khas pendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kepala RSPAD 2015-2019 dan Mantan Menkes Terawan Hadir di Debat Capres Pakai Jaket Prabowo-Gibran

4 Februari 2024

Kepala RSPAD 2015-2019 dan Mantan Menkes Terawan Hadir di Debat Capres Pakai Jaket Prabowo-Gibran

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tampak menghadiri lokasi debat pilpres kelima di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Ahad, 4 Februari 2024.

Baca Selengkapnya