Sylviana Murni Tetap Dukung Amandemen UUD 1945, Jamin Tak Ada Penumpang Gelap

Editor

Febriyan

Minggu, 20 Maret 2022 10:38 WIB

29_metro_sylvianamurni

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni, menjelaskan institusinya tetap mendorong pembahasan Amandemen UUD 1945 di MPR. Sylviana memastikan amandemen itu hanya akan membahas soal Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) seperti yang kesepakatan awal.

Sylviana memastikan pihaknya bakal terus mengawal proses amandemen itu agar tidak ada penumpang gelap yang menyusupkan pengubahan masa jabatan presiden.

"Pasti kami akan mengawal itu. Kita ini negara hukum, maka kami akan mengawal hal-hal yang melanggar konstitusi," kata Sylviana di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Ahad, 20 Maret 2022.

Sylviana mengatakan pengubahan masa jabatan presiden di dalam konstitusi tidak akan membawa manfaat untuk masyarakat. Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu menilai banyak mudharat atau hal buruk dari pengubahan masa jabatan tersebut.

Oleh sebab itu, Sylviana mengatakan akan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk mengawasi proses amandemen UUD 1945 agar tidak ada penumpang gelap.

Advertising
Advertising

"Di sini kita saling mengawasi, masyarakat, akademisi, para alumnus Lemhanas yang mengerti UUD 1945 itu dengan Astagatranya, itu perlu sekali mengawasi," ujar Sylviana.

Kekhawatiran akan adanya penumpang gelap dalam Amandemen UUD 1945 dilontarkan pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar. Dia menyatakan agenda MPR untuk memasukkan PPHN dalam UUD 1945 sangat berpotensi disusupi kepentingan untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi.

"Kita tidak pernah tahu apakah agenda amandemen itu cuman PPHN. Bisa jadi agenda lain mendompleng," ujar Zainal dalam diskusi daring, Rabu, 16 Maret 2022.

Kalau pun PPHN lahir, Zainal tetap khawatir adanya perubahan terhadap sistem pemilihan presiden. Dia memprediksi presiden nantinya akan dipilih kembali oleh MPR seperti era Orde Baru.

"Bisa jadi presiden kembali dipilih MPR karena harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan PPHN ke MPR," ujarnya.

Menurut Zainal, hal ini patut diantisipasi mengingat Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam sejumlah kesempatan menyebut ingin sistem pemilihan presiden kembali dipilih oleh MPR.

Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dan penundaan Pemilu 2024 di sisi lain juga harus dilakukan dengan mengubah UUD 1945. Pasalnya, dalam UUD 1945 saat ini masa jabatan presiden secara tegas dinyatakan hanya dua periode dan pemilu harus diselenggarakan dalam lima tahun sekali.

Wacana tersebut didukung oleh tiga ketua umum partai politik pendukung pemerintah yaitu Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN).

Mereka mengajukan dalih mulai dari soal perbaikan ekonomi hingga klaim tingginya angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi.

Teranyar, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengklaim adanya banyak aspirasi di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024. Luhut juga mempertanyakan alasan kenapa Jokowi harus turun meskipun mendapatkan dukungan besar dari masyarakat.

PDIP sebagai partai utama pendukung Jokowi telah menarik dukungan terhadap Amandemen UUD 1945. Ketua MPR dari Fraksi PDIP Ahmad Basarah khawatir amandemen itu akan disusupi kepentingan untuk memperpanjang masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.

Berita terkait

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

10 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

11 jam lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

14 jam lalu

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

17 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

19 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

1 hari lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

1 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya