Kementan dan FAO Lakukan Vaksinasi Sapi Serentak di Riau untuk Cegah LSD

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 19 Maret 2022 15:50 WIB

Kegiatan vaksinasi LSD kepada ternak sapi milik warga di 8 kabupaten/kota se-Riau. Foto dok: FAO/Eko Prianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan vaksinasi sapi secara serentak yang mulai dilakukan di Provinsi Riau. Hal ini dilakukan untuk mencegah meluasnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Rencana tersebut disampaikan Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan melalui siaran pers, Jumat (18/3).

Menurut Nasrullah, LSD yang merupakan penyakit hewan dari Afrika telah menyerang sapi-sapi Riau sebulan terakhir. Maka, sebagai penanganan darurat, Kementan melakukan vaksinasi untuk mencegah perluasan penyakit.

“Tahap pertama, vaksinasi difokuskan di desa tertular, kemudian akan dilakukan pada zona kontrol (pengendalian) dengan radius 10 km dari desa kasus. Saat ini, 100 ribu dosis vaksin dan logistik vaksinasinya sudah siap," ujarnya.

Nasrullah mengatakan, upaya pengendalian LSD di Kabupaten Indragiri Hulu, Pelalawan, Indragiri Hilir, Dumai, Siak, Bengkalis, dan Kampar itu terlaksana atas dukungan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Ia bersyukur lantaran menurutnya, dukungan Pemerintah Daerah Riau cukup besar untuk melancarkan kegiatan vaksinasi. "Dukungan dari Pemda Riau dan kabupaten juga sangat besar untuk kegiatan vaksinasi ini," kata dia.

Advertising
Advertising

Senada yang disampaikan Nasrullah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Herman menyabut baik diadakannya kegiatan tersebut. Dirinya berharap kasus baru LSD dan perluasannya mampu ditekan.

"Kami sampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Kementan dan AIHSP serta FAO dalam pengendalian LSD di Riau, sebanyak 188 petugas kesehatan hewan siap melaksanakan vaksinasi,” ujarnya.

Sementara Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan, Kementan menyebutkan, selain tujuh kabupaten tertular, vaksinasi juga dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu yang salah satu wilayahnya masuk ke dalam zona kontrol.

"Secara bertahap kita vaksinasi mulai dari desa tertular dan zona kontrol, setelah selesai semua kita bisa lanjutkan ke radius 50 km dari desa kasus atau zona surveilans," katanya.

Pada kesempatan lain, Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste menyampaikan LSD telah menyerang Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura, bahkan negara-negara lain di Asia. Ia menyebut perlunya kerja sama internasional untuk mengendalikan penyakit menular tersebut.

“FAO bekerja sama erat dengan Kementerian Pertanian dan mendukung Indonesia untuk menangani wabah LSD dengan cepat, sebelum menimbulkan gangguan lebih lanjut pada kesehatan hewan dan sistem pangan,” ujarnya

Serupa yang disampaikan Team Leader AIHSP John Leigh. Ia menyampaikan komitmennya untuk turut serta mendampingi dan mendukung Kementan untuk mengendalikan LSD di Riau. "Kami siap membantu untuk memastikan wabah LSD di Riau ini dapat dikendalikan dan tidak menyebar ke wilayah lainnya," katanya.

RISMA DAMAYANTI

Baca: Kementan:Sapi dengan Penyakit LSD Tidak Berbahaya bagi Masyarakat

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

7 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

12 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

1 hari lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

1 hari lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

3 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

3 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

3 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya