Satgas Covid-19 Khawatir dengan Imbauan Bupati Karanganyar soal Omicron

Editor

Amirullah

Kamis, 17 Februari 2022 17:29 WIB

Sebelum dipercaya sebagai jubir, Wiku Adisasmito merupakan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19. Pria kelahiran 20 Februari 1964 ini menamatkan pendidikan dari IPB Bogor sebagai dokter hewan pada 1988. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengatakan pihaknya khawatir dengan pernyataan yang dilontarkan Bupati Karanganyar Juliyatmono tentang Omicron. Dalam pidatonya yang viral di media sosial, Juliyatmono mengajak masyarakat mengabaikan Covid-19 varian Omicron, karena dianggap tidak berbahaya.

"Sangat disayangkan statement seperti ini keluar dari publik figur dan pemimpin yang seharusnya dikenal dengan kebijaksanaanya. Hal ini dikhawatirkan dapat ditiru oleh masyarakat Indonesia," ujar Wiku kepada Tempo, Kamis, 17 Februari 2022.

Wiku menerangkan, masyarakat Indonesia dikenal latah dalam mengikuti tren. Apalagi masyarakat juga mudah mengikuti perkataan serta perbuatan orang terpandang. Sehingga pihaknya sangat menyayangkan ada pejabat yang berbuat demikian.

"Mohon maaf, setiap nyawa terbilang penting. Kita harus saling menjaga keselamatan bangsa," kata Wiku.

Dalam rekaman video yang viral pada Selasa kemarin, Juliyatmono berpidato di tengah acara pernikahan tanpa mengenakan masker. Dalam bahasa Jawa, Juliyatmono meminta masyarakat sebaiknya menganggap Omicron, juga Covid-19, tidak ada.

Advertising
Advertising

"Yang penting dijaga sendiri-sendiri begitu saja ya. Tidak usah memikirkan Omicron ataupun Covid. Aggap saja sudah tidak ada, begitu ya," kata Juliyatmono.

Selain itu, ia mengatakan Omicron merupakan varian Covid-19 yang paling lemah. Masyarakat yang terinfeksi virus tersebut nantinya hanya akan merasa seperti pilek biasa saja.

Ia kemudian mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu terburu-buru lakukan tes Covid-19, jika mengalami gejala seperti terinfeksi virus tersebut.

"Nanti kalau ada yang pilek di rumah, tidak usah periksa dulu. Tidak usah periksa kemana-mana dulu, ya. Di rumah saja nanti tiga hari makan kenyang punya uang, sehat," kata Juliyatmono.

Walau menganggap enteng Omicron dan mengimbau agar virus itu tidak ada, Juliyatmono tetap meminta masyarakat memakai masker. Hal ini, kata dia, agar masyarakat tidak melanggar aturan protokol kesehatan.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya