Epidemiolog Nilai Pemerintah Terlalu Dini Tentukan Puncak Kasus Covid-19

Kamis, 17 Februari 2022 13:10 WIB

Petugas medis melakukan tes usap antigen kepada suporter sepak bola yang akan menonton pertandingan Liga 2 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Rabu, 15 Desember 2021. Setiap klub yang berlaga mendapatkan kuota 100 penonton dengan syarat vaksin penuh dan swab antigen. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, meminta pemerintah untuk bersabar menentukan puncak kasus Covid-19 di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah menyatakan puncak kasus sudah terlewati di beberapa daerah, namun penambahan kasus pada Selasa dan Rabu kemarin terus memecahkan rekor baru.

"Untuk memastikan satu negara telah melewati puncak kasus, itu tidak mudah karena periode puncak tidak tunggal atau satu hari. Ada juga variasi di beberapa daerah memiliki puncak kasus yang berbeda. Ini yang harus dipahami," ujar Dicky saat dihubungi Tempo, Kamis, 17 Februari 2022.

Dicky menerangkan, puncak kasus memang biasanya ditentukan dari daerah dengan jumlah penduduk terbanyak. Namun, dalam hal ini Pulau Jawa merupakan pulau berpenduduk paling banyak dan penambahan kasus masih terus terjadi.

Sehingga, menurut dia masih terlalu dini menyebut puncak kasus di Indonesia telah terlewati.

"Saya memprediksi sejak awal tahun ini, masa puncak itu di akhir Februari atau awal Maret. Artinya kita harus melihat satu minggu minimal untuk menentukan puncak kasus," kata Dicky.

Advertising
Advertising

Kemarin, kasus Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor. Jika pada hari Selasa rekor Covid-19 adalah 57.049 kasus, maka pada Rabu kemarin rekor kembali terpecahkan dengan adanya penambahan 64,718 kasus. Kasus Covid-19 di Indonesia didominasi varian Omicron.

Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta menjadi dua wilayah yang menyumbang kasus Covid-19 terbanyak. Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada pukul 12.00 WIB, Jawa Barat menjadi penyumbang nomor satu dengan total 15.196 kasus dan disusul DKI Jakarta dengan 12.388 kasus.

Kemudian dengan adanya penambahan tersebut, total jumlah kasus aktif di Indonesia saat ini mencapai 445.190 kasus. Selain itu, jumlah kasus kematian bertambah 167 kasus dan sembuh sebanyak 25.386 kasus.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca: Ganjar Pranowo Lapor Jokowi soal Persiapan Skenario Terburuk Covid-19

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

23 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya