Rekor Lagi, Kasus Covid-19 Bertambah 64.718 Hari Ini

Rabu, 16 Februari 2022 19:08 WIB

Para penumpang mengantre untuk melakukan tes Swab saat menunggu untuk naik kereta di Stasiun Kereta Hongqiao Shanghai di Shanghai, Cina, 6 Februari 2022. Pada 6 Februari mencatatkan peningkatan perjalanan penumpang seiring berakhirnya masa liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek 2022. Xinhua/Wang Xiang

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menembus rekor hari ini, Rabu, 16 Februari 2022. Menurut data dari laman covid-19.go.id pukul 18.00 WIB. terdapat penambahan kasus baru sebanyak 64,718 dalam 24 jam terakhir.

Jumlah ini menembus rekor tertinggi sejak Covid-19 varian Omicron masuk ke Indonesia, yakni sebanyak 57.049 kasus pada Selasa kemarin.

Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah total kasus aktif di Indonesia saat ini mencapai 445.190 kasus. Selain itu, jumlah kasus kematian bertambah 167 kasus dan sembuh sebanyak 25.386 kasus.

Meskipun terjadi ledakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron, Kementrian Kesehatan memastikan rumah sakit di seluruh daerah memiliki daya tampung atau bed occupancy rate (BOR) yang memadai. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, walau banyak masyarakat terinfeksi, namun mayoritas bergejala ringan dan tak membuat BOR meningkat.

"Ketersediaan tempat isolasi dengan jumlah masyarakat yang diisolasi juga masih rendah. Seperti di Sumatera Utara ada 637 kasus dan tempat isolasi ada 4.059 (kasur)," ujar Siti dalam konferensi pers Kemenkes yang disiarkan secara daring, Rabu, 16 Februari 2022.

Advertising
Advertising

Untuk daerah lain seperti DKI Jakarta yang menjadi episentrum Covid-19, Siti mengatakan jumlah masyarakat yang dirawat mencapai 8.418 orang, namun jumlah BOR yang tersedia mencapai 15.313 kasur. Sedangkan di daerah lain yang kasus Covid-19 mulai menuju titik puncaknya, Siti mengatakan tingkat BOR masih di angka 20 persen.

Jumlah BOR, kata Siti, bahkan masih bisa ditingkatkan jika dilakukan konversi dari ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan untuk pasien Covid-19. "Kalau ditambahkan dengan rencana konversi, akan naik 1,5 kali lipat dari jumlah yang ada saat ini," kata Siti.

Tidak cuma jumlah kasus perawatan yang masih tersedia banyak, Siti mengatakan jumlah kasur di ruang ICU juga mengalami kondisi yang sama. Untuk DKI Jakarta, Siti mengatakan tingkat keterisiannya sebanyak 44 persen, lalu Banten 29 persen, Jawa Barat 26,4 persen, dan Daerah Khusus Yogyakarta 21 persen.

Siti mengatakan dengan jumlah kasur perawatan dan ICU yang masih tersedia banyak, tren kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah sudah akan terlewati. Seperti di DKI Jakarta yang baru saja melewati puncak kasus gelombang ketiga dan Jawa Timur yang sudah akan memasuki puncak kasus Covid-19.

"Tapi kami masih akan me-monitoring, apakah benar ada penurunan atau karena testing yang menurun" ujar Siti.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca: Pasien dengan Antigen Positif Kini Bisa Pakai Layanan Telemedisin Isoman

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya