Kasus Covid-19 Terus Naik, Luhut: Belum Ada Rencana Pengetatan Lagi

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 14 Februari 2022 17:19 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan. Maritim.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut pemerintah belum akan mengambil kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

"Pemerintah belum ada keinginan memperketat lagi, kalau masyarakat sudah vaksin lengkap apalagi ditambah booster, silakan saja mau jalan ke mal atau kemana-mana, tapi tetap disiplin protokol kesehatan," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 14 Februari 2022.

Pekan ini, pemerintah justru menambah kapasitas maksimal work from office atau WFO dari 25 persen menjadi 50 persen di wilayah PPKM Level 3. Penyesuaian ini, kata Luhut, dilakukan menimbang karakteristik varian Omicron yang dinilai tidak lebih berbahaya daripada varian Delta.

Sudah 44 hari sejak 1 Januari 2022, kasus puncak periode Omicron sampai dengan saat ini belum melebihi puncak Delta di tahun lalu. Tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian juga masih lebih rendah daripada periode Delta. Bila menggunakan kapasitas maksimal di angka 87 ribu tempat tidur seperti saat Delta, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Jawa-Bali per hari ini baru terisi sekitar 25 persen. Angka ini masih jauh di bawah standar memadai WHO, yakni sebesar 60 persen.

Mengenai angka kematian, menurut Luhut, juga masih jauh lebih rendah dibandingkan Delta. Per kemarin, penambahan kasus kematian harian memang sempat mencapai 111. Kendati demikian, mayoritas kasus kematian tersebut disebabkan karena warga yang memiliki komorbid dan belum divaksin lengkap.

"Dengan data-data tersebut, saya meminta masyarakat tidak perlu terlalu panik ketika kasus naik cukup tinggi atau ketika di sekitar kita mulai banyak orang-orang terdekat yang terkena infeksi dari varian ini," ujar Luhut.

Advertising
Advertising

Mengingat gejala Omicron yang cenderung ringan dan tanpa gejala, tuturnya, pasien Covid-19 gejala ringan hanya perlu untuk isolasi mandiri, mengkonsumsi obat-obatan yang dianjurkan dan beristirahat dirumah.

Untuk memberikan kekebalan menghadapi gelombang Omicron ini, kata Luhut, pemerintah terus mengejar target vaksinasi dosis kedua terutama untuk Lansia. Saat ini masih terdapat 15 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang tidak mencapai target 50 persen umum dan 17 kabupaten/kota untuk 40 persen Lansia. "Pemerintah akan memperpanjang masa transisi hingga dua minggu ke depan bagi daerah yang belum mencapai target tersebut," ujar Luhut.


DEWI NURITA

Baca: Luhut Sebut Omicron Hanya Dua Kali Lebih Parah daripada Flu

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

15 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

17 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

18 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

1 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

1 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya