2 Cara Tentukan Puasa Ramadan, Muhammadiyah: 1 Ramadan pada 2 April 2022

Reporter

Tempo.co

Senin, 14 Februari 2022 13:55 WIB

Ilustrasi melihat Hilal. Garry Andrew Lotulung/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Syaban berakhir, umat Islam akan menyambut bulan Ramadan untuk menjalankan kewajiban berpuasa selama satu bulan. Namun, ada perbedaan dalam mengawali puasa Ramadan di setiap tahun. Kedua metode yang umum digunakan untuk menentukan awal berpuasa yaitu dengan metode hisab dan metode rukyat.

Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadan 1443 Hijriyah bertepatan dengan Sabtu Pon, 2 April 2022. Penetapan ini diumumkan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/1.0/E/2022.

Selain 1 Ramadan, maklumat tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriyah itu juga telah menetapkan 1 Syawal 1443 H bertepatan dengan Senin Pon, 2 Mei 2022

Sesuai dengan perhitungan hari pada bulan qamariah yang berkisah pada angka 29 dan 30 membuat jumlah hari pada bulan Ramadan terkadang juga bervariasi setiap tahunnya. Kalender Qamariyyah berpatokan pada rotasi bulan terhadap bumi.

Namun, penentuan awal dan akhir Ramadan selalu berbeda. Berikut adalah dua metode penentuan awal puasa Ramadan, metode Rukyat dan metode Hisab.

  1. Metode Rukyat (Rukyatul hilal)
Advertising
Advertising

Melansir dari Jurnal Riset Agama pada 2021, rukyat secara bahasa artinya melihat. Metode rukyat adalah kegiatan melihat kemunculan hilal atau bulan sabit yang pertama kali tampak. Pelaksanaan itu dilakukan pada saat menjelang matahari terbenam atau magrib.

Rukyat dilakukan pada tanggal 29 di bulan yang sedang berlangsung menggunakan mata telanjang maupun alat bantu seperti teleskop.

Apabila ternyata hilal terlihat, maka malam itu ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru. Namun, apabila hilal belum terlihat, maka bulan yang sedang berlangsung akan digenapkan menjadi 30 hari. Kemudian pada waktu magrib keesokan harinya ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru (Ramadan).

Metode ini menjadi yang paling umum diterapkan. Biasanya, baik pemerintah melalui Kementerian Agama RI dan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyat sebelum dilakukan sidang isbat.

Mengutip situs NU Online, Jumhurul madzahib (mayoritas imam madzhab selain madzhab Syafi'iyyah) berpendapat bahwa pemerintah diperbolehkan menjadikan ru'yatul hilal sebagai dasar penetapan awal bulan Qamariah, khususnya Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah, seperti yang terjadi di Indonesia saat ini.

  1. Metode Hisab

Hisab artinya penghitungan. Istilah hisab biasa digunakan dalam ilmu falaq (astronomi) untuk mengetahui posisi matahari dan bulan terhadap matahari. Secara istilah, hisab berarti penentuan awal bulan Qamariyah berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Melalui metode hisab, penentuan awal bulan dapat diketahui jauh sebelumnya dan tidak tergantung pada terlihatnya hilal pada saat terbenamnya matahari menjelang tanggal 1 di bulan baru.

Metode hisab terbagi menjadi dua, yaitu hisab urfi dan hisab hakiki. Hisab urfi dilakukan dengan cara mengambil kesimpulan dari rata-rata lamanya umur bulan Qamariyah. Metode ini dilakukan untuk menentukan umur bulan 29 hari atau 3 hari. sedangkan hisab hakiki dilakukan apabila hilal telah terlihat di ufuk timur pada waktu magrib, maka sudah dipastikan masuk tanggal 1 bulan baru.

Menurut laman website Muhammadiyah, penentuan hari-hari penting Muhammadiyah ditentukan menggunakan metode hisab. Hisab digunakan dalam arti penghitungan waktu dan ara tempat guna kepentingan pelaksanaan ibadah. Seperti misalnya penentuan salat, puasa, Idulfiti, waktu haji, dan waktu gerhana untuk pelaksanaan salat gerhana, serta penentuan arah kiblat.

Biasanya, Menteri Agama RI akan memimpin dan mengumumkan siaran langsung sidang isbat sebelum pelaksanaan puasa Ramadan. Hal itu menandai pelaksanaan puasa Ramadan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Meskipun di Indonesia umumnya menggunakan dua metode tersebut, namun terdapat metode-metode lain yang masih digunakan di beberapa tempat. Seperti misalnya metode penentuan awal puasa dengan melihat pasang surut air laut, penghitungan kejawen atau hisab aboge, dan hisab Imkan rukyat.

RISMA DAMAYANTI

Baca: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1443 H Jatuh Pada 2 April 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

8 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

16 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

17 hari lalu

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

18 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

19 hari lalu

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

19 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

21 hari lalu

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

Umat muslim yang melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari akan mendapatkan pahala setara puasa setahun.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

21 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya