TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani mengapresiasi hadirnya perempuan dalam kepengurusan organisasi Nahdlatul Ulama periode 2022-2027. “Dengan masuknya perempuan dalam kepengurusan PBNU yang baru, ini adalah sebuah terobosan yang sangat membanggakan,” kata Puan dalam keterangannya, Kamis, 13 Januari 2022.

Puan berharap, masuknya sejumlah perempuan dalam kepengurusan PBNU yang baru akan memberikan warna di organisasi tersebut. “Sehingga semakin membawa NU untuk terus memberi manfaat keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan,” katanya.

Menurut Puan, diakomodasinya perempuan adalah bukti bahwa seluruh elemen bangsa memiliki semangat yang sama untuk memperjuangkan emansipasi perempuan. Ia menilai, terobosan di bawah kepemimpinan Rais Aam Miftachul Akhyar dan Ketua Umum Yahya Cholil Staquf ini patut diapresiasi.

“Kita tahu dalam politik sudah ada aturan baku keterwakilan perempuan. Meski tidak ada aturan yang mengikat bagi lembaga keagamaan untuk merapkan hal serupa, PBNU telah melakukannya,” ujarnya.

PBNU secara resmi mengumumkan jajaran pengurusnya pada Rabu, 12 Januari 2022. Sosok perempuan yang masuk dalam struktur kepengurusan di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa; putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid; dan istri dari Gus Dur, Sinta Nuriyah.

FRISKI RIANA